Pages

Minggu, 25 April 2021

Ditengah Krisis Ekonomi, Petani Kecil Lebanon Beralih Tanam Ganja

Dalam pergolakan krisis ekonomi yang meningkat, petani kecil di negara Lebanon memutuskan untuk menanam ganja sebagai gantinya. Dilansir dari AFP, Abbu Ali yang meminta untuk menggunakan nama samaran karena masalah keamanan, selama 3 dekade menanam kentang untuk menafkahi keluarganya, tetapi krisis ekonomi Lebanon memaksanya untuk beralih menanam ganja.

Setelah beberapa dekade diabaikan oleh negara, banyak rekan Abu Ali sekarang berhutang kepada bank atau lintah darat dan harus menjual tanah atau properti untuk membayar cicilan. Untuk menghindari nasib yang sama, Abu Ali pada 2019 mulai menanam ganja, atau getah ganja, yang biaya produksinya 4 kali lebih murah dari pada kentang atau kacang hijau. Ganja juga membutuhkan lebih sedikit air dan pupuk, sementara permintaan pasar yang kuat berarti dia dapat memperoleh pendapatan yang stabil untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.

Produksi ganja dulunya terbatas pada beberapa desa di Baalbek, termasuk Yammouneh, tetapi wakil wali kota Hussein Shreif mengatakan sekarang ini mendapatkan daya tarik di seluruh wilayah. Lebanon adalah produsen ganja terbesar ke-4 di dunia setelah Maroko, Afghanistan, dan Pakistan, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporan 2020. Setidaknya 40.000 hektar lahan ditanami ganja, kata PBB, meskipun penjualan dan konsumsinya secara resmi dilarang di Lebanon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar