Pada bulan Mei 2021 dan di masa New Normal akibat pandemi Covid-19, TRABAZ melakukan kegiatan touring dengan tema TRABAZ LONG ADVENTURE yang diselenggarakan selama 21 hari dari tanggal 1 Mei 2021 21 Mei 2021 dengan jumlah peserta 8 mobil (dari Jakarta), yaitu om Johan, om Ezar, om Riccy, om Herry, om Teddy, om Herman, om Rio, om Alwi dan tambahan 1 mobil selama di Sumatera Utara (dari Medan) yaitu om Jopi. Kegiatan touring ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperkenalkan wisata lokal Sumatra, kampanye kesehatan dan bakti sosial dengan membagikan masker kepada penduduk setempat.
Dalam kegiatan kali ini setiap peserta diwajibkan untuk melakukan pengetesan swab antigen sebagai panduan kesehatan dan syarat dalam perjalanan serta dalam setiap kegiatan peserta diwajibkan untuk menaati protokol Kesehatan 3M (Menjaga jarak, Memakai masker dan Mencuci tangan). Di hari pertama setiap peserta berkumpul di Rest Area KM 43 Tol Jakarta-Merak dan berkonvoi menuju ke Pelabuhan Merak. Sebelumnya setiap peserta diminta untuk membeli tiket Feri via aplikasi Ferizy dimana saat ini di Pelabuhan sudah tidak melayani pembelian offline atau di tempat. Begitu sampai di Lampung, peserta langsung melanjutkan perjalanan ke Palembang via tol Lampung Palembang. Tak lupa juga peserta berhenti di rest area tol untuk sekedar beristirahat atau ke toilet. Sesampai di Palembang, peserta makan malam bersama dan beristirahat di hotel Palembang selama 1 malam. Total perjalanan pada hari pertama adalah 10 jam.
Di hari kedua, peserta melanjutkan perjalanan menuju Jambi via jalan lintas Sumatera. Setiap peserta diuji dalam hal konsentrasi dan berhati-hati dalam berkendara dikarenakan banyak nya kendaraan besar (Truk) sepanjang jalan ini dimana ruter perjalanan ini berkelok, bergelombang dan 2 lajur, tak lupa peserta berhenti di SPBU jika membutuhkan ke toilet atau untuk beristirahat. Setiap peserta menginap 1 malam di hotel Jambi dan total perjalanan menuju ke Jambi adalah 8 jam.
Di hari ketiga, peserta melanjutkan perjalanan menuju ke Pekanbaru. Perjalanan kali ini cukup menguras energi dikarenakan membutuhkan 12 jam perjalanan untuk menuju ke Pekanbaru. Rute yang dilewati peserta pun juga bergelombang, berkelok kelok, beberapa jalan terdapat lubang dan tidak rata serta banyak dijumpai kendaaraan berat (Truk) selama perjalanan. Peserta tiba di Pekanbaru pada malam hari dan di sambut oleh salah satu member TRABAZ yang berdomisili di Pekanbaru, yaitu om Soni.
Di hari keempat, peserta melanjutkan perjalanan menuju Rantau Prapat. Dari Pekanbaru menuju Rantau Prapat dan pada kesempatan kali ini peserta dapat mencoba tol Pekanbaru Dumai serta untuk mempersingkat waktu sehingga total perjalanan yang ditempuh peserta adalah 8 jam. Peserta melakukan istirahat dan makan siang di Kota Baganbatu. Dalam perjalanan dari Baganbatu ke Rantau Prapat terdapat operasi pemeriksaan kendaraan dengan menanyakan tujuan kepergian kami, surat antigen dan surat ijin yang ada. Setelah sampai di kota Rantau Prapat, peserta beristirahat dan bermalam 1 malam disini.
Di hari kelima peserta melanjutkan perjalanan ke Pematang Siantar dan menempuh waktu perjalanan selama 9 jam. Dalam perjalanan kali ini, terdapat jalanan yang cukup jelek dari Perdangan ke Simalungun yang terdapat banyak lubang yang cukup besar dan jalanan yang tidak rata. Peserta diwajibkan untuk berhati hati dan tetap waspada. Setiba di kota Pematang Siantar, peserta melakukan wisata kuliner di BPK Silindung, A1 Asli, Toko Roti Ganda, Rumah Makan Sehat dan mengunjungi Vihara Avalokitesvara yang memiliki patung Dewi Kwan Im tertinggi di Asia Tenggara dimana hanya boleh dimasuki secara bergantian oleh tiap peserta.
Di hari keenam peserta melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir dan bermalam 2 malam di salah satu hotel di Toba. Total perjalanan ditempuh selama 6 jam dan peserta menggunakan kapal feri via Pelabuhan Ajibata. Dikarenakan sedang situasi larangan mudik 2021, maka terjadi perubahan jadwal kapal Feri menjadi 3 x. Sambil menunggu jadwal keberangkatan feri, peserta membagikan masker kepada penduduk dan penjaja makanan disekitar Pelabuhan Ajibata. Pada hari keenam inilah peserta dari Medan, yaitu om Jopi bergabung dengan rombongan besar.
Selama di Pulau Samosir, peserta berkeliling Pulau Samosir dan berwisata di seputarannya seperti di Pasar Tomok menari dan menonton si gale-gale, KM 0 Danau Toba. Untuk mencari makanan disini kita harus extra sabar dikarenakan pemilik usaha makanan tidak terpikirkan bahwa akan ada wisatawan yang datang ke daerah ini, estimasi persiapan makanan dalam setiap lokasi adalah 2.5 3 jam ujar om Ezar. Memang selama kita di Pulau Samosir, sangat jarang terlihat wisatawan lain selain peserta TRABAZ, bahkan hotel yang kita sewa untuk menginap hanya berisikan oleh peserta touring TRABAZ saja. Ketika kita berwisata di KM 0 Danau Toba, peserta juga menemukan anak ular cobra yang artinya habitat atau daerah di Danau Toba masih terjaga bahkan kita bisa melihat banyak ikan mas berada di pinggir pantai.
Di hari kesembilan, peserta melanjutkan perjalanan ke Berastagi dengan menumpuh perjalanan selama 3 jam. Pada pagi hari di Simalem Resort, peserta melakukan eksplorasi kepada resort ini seperti ke one tree hills , Vihara Suwarnadwipa, Coffee&Tea Farm, Labyrinth. Di Berastagi, peserta datang ke pasar buah dan berbelanja buah-buah khas Berastagi seperti markisa dan mangga udang. Di Berastagi peserta juga berjumpa serta disambut oleh salah satu anak dari member TRABAZ yang membuka usaha café Air Tebu Ucok Berastagi.
Di hari kesepuluh, semua peserta melanjutkan perjalanan ke kota Medan dengan waktu tempuh 6 jam. Pagi hari sebelum perjalanan ke Medan, peserta menyempatkan untuk melihat Vihara Dharma Shanti Brastagi yang memiliki keunikkan tersendiri. Setiba di kota Medan, semua peserta mampir untuk menikmati makanan di Bihun Kari Tabona yang terkenal kemudian berlanjut ke makan malam dan ditutup dengan mencicipi durian ucok. Di kota Medan, semua peserta menghabiskan waktu 5 hari 4 malam untuk dapat eksplorasi wisata di kota Medan dan sekitarnya. Wisata yang dilakukan seperti mendatangi Gereja Maria Annai Velangkanni, Taman Buaya Asam Kumbang, Cemara Asri tak luput juga peserta wisata kuliner khas kota Medan. Di kota ini peserta juga melakukan aksi membagikan masker ke penduduk sekitar supaya mereka lebih taat pada protokol Kesehatan serta di kota ini kendaraan setiap peserta dapat mencuci kendaraannya setelah 11 hari melakukan perjalanan lintas Sumatra. Selama di Medan peserta touring juga bertemu dan bersilahturahmi dengan salah satu member TRABAZ yang berada di kota medan, yaitu om Togar serta melakukan kegiatan bakti sosial.
Di hari keempat belas, seluruh peserta melanjutkan perjalanan ke Rantau Prapat untuk singgah sebelum melanjutkan kembali perjalananan, kecuali om Jopi yang memang merupakan orang Medan. Dalam perjalanan menuju kota Rantau Prapat, om Togar mengantar keberangkatan peserta hingga ke Bukit Tinggi. Tak lupa di Tebing Tinggi peserta touring mencicipi kuliner khas kota Tebing Tinggi yang bernama lemang. Total perjalanan yang ditempuh adalah 8 jam.
Di hari kelima belas, peserta melanjutkan perjalanan kembali ke Pekanbaru via tol Duri Pekanbaru dengan menempuh waktu total 9 jam yang dimana seharusnya dapat di tempuh 7 jam. Ada penambahan 2 jam dikarenakan setelah pintu keluar tol Pekanbaru terdapat wisata Asia Heritage, dimana pada hari ini sedang diresmikan dan pengunjungnya membludak sehingga imbas kepada jalanan disekitarnya.
Di hari ke enam belas, perjalanan berlanjut ke kota Bukittinggi dan bermalam 2 malam. Perjalanan ke Bukit tinggi dilalui peserta melewati jalur Bangkinang dan Payakumbuh serta memakan waktu perjalanan 6 jam. Selama di Bukittinggi peserta eksplorasi wisata sekitar Bukittingi seperti Danau Maninjau, Puncak Lawang dan Ngarai Sianok, tak lupa peserta juga mengabadikan jam Gadang yang merupakan icon dari kota Bukittinggi. Di lokasi Ngarai Sianok beberapa peserta mencoba bermain air di tepian sungai. Dapat bermain air dan basah-basahan bagi t-rex adalah hal yang menyenangkan, selain itu kolong mobil juga menjadi lebih bersih ujar om Johan. Dalam kesempatan bermain air ini, kendaraan om Riccy juga mengalami kepater. Bagi setiap member TRABAZ sifat persaudaraan itu suatu hal yang wajib dan natural sehingga peserta bahu membahu membantu kendaraan untuk dapat lolos. Di kota Bukittinggi juga dijadikan lokasi untuk kegiatan bakti social dan membagikan masker kepada pengunjung disekitar jam Gadang.
Di hari kesembilan belas, perjalanan dilanjutkan ke kota Padang dan menjadi salah satu perjalanan favorit peserta dikarenakan pertama kali menyusuri danau Singkarak, negeri diatas awan, kelok 9 dan berlanjut melewati rute yang meningkung dan akhirnya kita bisa melewati tanjakan yang femonomenal di Sumatra Barat yaitu Sitinjau Lauik ujar om Riccy. Setiba di kota Padang, peserta mengunjungi pantai Air Manis dan melihat batu Malin Kundang. Peserta menghabiskan 1 malam di kota Padang dan selama perjalanan dari Bukittinggi ke Padang menghabiskan waktu tempuh selama 4 jam.
Di hari kedua puluh, seluruh peserta melanjutkan perjalanan ke kota Lubuk Linggau. Perjalanan kali ini akan cukup menguras energi dan konsentrasi karena akan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam perjalanan, ujar om Teddy. Di Lubuk Linggau peserta dapat beristirahat selama 1 malam untuk dapat mengisi energi sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya.
Di hari kedua puluh satu merupakan tujuan akhir dari long touring kali ini, yaitu kota Palembang sebleum esok hari kembali ke kota asal sebagian besar peserta touring adalah kota Jakarta. Ketika menuju Palembang, peserta mengikuti arahan dari google maps mengikuti jalur tercepat dan melewati daerah Tambangan Prabumulih. Di lokasi ini melewati daerah perkebunan. Rute ini memiliki tantangan tersendiri karena jalanan masih tanah merah, banyak dilalui kendaraan truk dan jalanan yang rusak karena terbelah oleh roda-roda truk besar, sehingga peserta mengalami trek offroad pada perjalanan ini. Di tengah jalan juga peserta terpaksa berputar balik dan melewati jalur lain dikarenakan ada truk yang terpater dan sudah 3 jam menunggu evakuasi dari truk tronton. Beruntung Ketika kita lewat di daerah ini, cuaca sedang tidak hujan sehingga perjalanan kita tidak terhampat atau terpater karena tanah merah yang basah ujar om Rio. Total waktu tempuh dalam perjalanan kali ini adalah 9 jam. Di Palembang semua peserta mencicipi kuliner khas Palembang, yaitu Pempek dan Otak-otak tak lupa di malam terakhir perjalanan ini, seluruh peserta berkumpul dan bercerita keseruan perjalanan mereka kali ini.
Hari kedua puluh dua adalah terkahir dari TRABAZ Long Adventure, peserta akan Kembali ke Jakarta dan 1 peserta (om Teddy) yang melanjutkan perjalanan ke Bandung. Sebelum Kembali ke kota akhir tujuan, seluruh peserta melakukan pengetesan antigen sebagai syarat perjalanan kembali dan seluruh peserta mendapatkan hasil negative/terbebas dari virus Covid-19 serta disaat yang sama membagikan masker kepada petugas maupun masyarakat lainnya. Perjalanan touring kali ini tidak akan terlupakan karena kita melibas Pulau Sumatera ujar om Alwi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan YME atas penyertaan dan berkatnya sehingga seluruh rangkaian acara touring ini dapat berjalan dengan lancar, sukses dan patuh terhadap protokol kesehatan 3M. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan IMI DKI yang telah mendukung acara kami sepenuhnya. Serta bersama dengan ini acara TRABAZ Long Adventure telah selesai ujar om Johan. Saat ini seluruh peserta telah Kembali ke kediaman masing- masing dan dalam kondisi sehat.
*Beberapa foto tidak menggunakan masker dikarenakan keperluan dokumentasi saja. Setiap peserta tetap taat pada protokol kesehatan 3M. EZR (Trabaz-009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar