Mesin V12 susah menjadi mesin andalan supercar Italia secara turun menurun, terutama mereka yang memakai logo banteng mengamuk, dan Lamborghini-lah yang berjuang untuk kelangsungan hidupnya.
Countach baru adalah langkah penting dalam sejarah Lamborghini, dan salah satu orang yang memainkan peran penting dalam pengembangannya adalah Maurizio Reggiani, pemimpin proyek untuk Murcielago pada tahun 1998, dan veteran Lamborghini.
"Saya percaya bahwa apa yang kami jual adalah emosi, dan sebagian dari emosi itu berasal dari suara mesin. Bagi kami, sangat penting untuk terus menggunakan mesin V12. Itu yang terbaik dalam hal suara dan progresivitas, dan itu adalah suara yang ingin didengar pelanggan Lamborghini." katanya kepada The Drive dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Reggiani memang mengakui bahwa perusahaan memiliki keinginan untuk membuat segala sesuatunya lebih efisien, dan merupakan pendukung kuat komitmen Lamborghini untuk mengurangi jejak karbonnya hingga 50 persen pada tahun 2025.
Seperti yang dikonfirmasi sebelumnya kepada CarBuzz, Regianni mengatakan bahwa hybrid adalah langkah alami berikutnya.
Untuk saat ini fokusnya adalah menggabungkan powertrain listrik ke dalam DNA Lamborghini yang ada, alias mesin V12. Mereka saat ini bermitra dengan Massachusetts Institute of Technology di Boston untuk mengembangkan powertrain listrik dan hybrid yang canggih.
"Apa yang saya bayangkan dalam sepuluh tahun didasarkan pada pengalaman kami dengan Urus; kami membuktikan bahwa kami dapat memperluas jangkauan produk kami dengan cara yang sukses," kata Reggiani. Dan jika saya melihat kembali kisah Lamborghini, kami memiliki beberapa contoh, seperti LM002. Saya pikir kami dapat memiliki tipe body lain yang dapat dipasang pada DNA kami. Dan dalam perjalanannya, Lamborghini listrik pertama kami di akhir tahun dekade ini." tutupnya. (carbuzz 24/8/2021)
Countach baru adalah langkah penting dalam sejarah Lamborghini, dan salah satu orang yang memainkan peran penting dalam pengembangannya adalah Maurizio Reggiani, pemimpin proyek untuk Murcielago pada tahun 1998, dan veteran Lamborghini.
"Saya percaya bahwa apa yang kami jual adalah emosi, dan sebagian dari emosi itu berasal dari suara mesin. Bagi kami, sangat penting untuk terus menggunakan mesin V12. Itu yang terbaik dalam hal suara dan progresivitas, dan itu adalah suara yang ingin didengar pelanggan Lamborghini." katanya kepada The Drive dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Reggiani memang mengakui bahwa perusahaan memiliki keinginan untuk membuat segala sesuatunya lebih efisien, dan merupakan pendukung kuat komitmen Lamborghini untuk mengurangi jejak karbonnya hingga 50 persen pada tahun 2025.
Seperti yang dikonfirmasi sebelumnya kepada CarBuzz, Regianni mengatakan bahwa hybrid adalah langkah alami berikutnya.
Untuk saat ini fokusnya adalah menggabungkan powertrain listrik ke dalam DNA Lamborghini yang ada, alias mesin V12. Mereka saat ini bermitra dengan Massachusetts Institute of Technology di Boston untuk mengembangkan powertrain listrik dan hybrid yang canggih.
"Apa yang saya bayangkan dalam sepuluh tahun didasarkan pada pengalaman kami dengan Urus; kami membuktikan bahwa kami dapat memperluas jangkauan produk kami dengan cara yang sukses," kata Reggiani. Dan jika saya melihat kembali kisah Lamborghini, kami memiliki beberapa contoh, seperti LM002. Saya pikir kami dapat memiliki tipe body lain yang dapat dipasang pada DNA kami. Dan dalam perjalanannya, Lamborghini listrik pertama kami di akhir tahun dekade ini." tutupnya. (carbuzz 24/8/2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar