Menyorot bokong atlet putri asal Austria bernama Johanna Farber di Kejuaraan Dunia Moskwa, Rusia, Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional (IFSC) meminta maaf. Setelah meminta maaf pada kasus pertama, IFSC kembali melayangkan permohonan maaf atas kejadian kedua.
"IFSC mengecam obyektifikasi tubuh manusia dan akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghentikannya, dan untuk melindungi para atlet," ujar federasi itu dikutip dari Sky News. Diketahui, Olahraga panjat tebing memulai debutnya di Olimpiade Tokyo tahun ini dan popularitasnya terus melonjak, tetapi para pelaku cabor itu khawatir tidak ada cukup upaya untuk melindungi atlet wanita.
Mantan pendaki yang juga pemimpin redaksi UK Climbing.com, Natalie Berry, mengatakan kepada Sky News, "Insiden tidak sopan yang terjadi sekali lagi pada atlet yang sama sangat mengecewakan, saat lebih banyak mata tertuju pada olahraga ini daripada sebelumnya, dan semakin banyak wanita serta anak perempuan yang diperkenalkan pada panjat tebing."
Johanna Farber tidak ingin mengomentari insiden terbaru, tetapi timnya mengatakan dia mempertahankan pendapatnya saat mengalami kasus pertama pada Juni. "Kita harus berhenti melakukan seksualisasi terhadap wanita dalam olahraga dan mulai menghargai kinerja mereka," tegasnya kala itu.
"IFSC mengecam obyektifikasi tubuh manusia dan akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghentikannya, dan untuk melindungi para atlet," ujar federasi itu dikutip dari Sky News. Diketahui, Olahraga panjat tebing memulai debutnya di Olimpiade Tokyo tahun ini dan popularitasnya terus melonjak, tetapi para pelaku cabor itu khawatir tidak ada cukup upaya untuk melindungi atlet wanita.
Mantan pendaki yang juga pemimpin redaksi UK Climbing.com, Natalie Berry, mengatakan kepada Sky News, "Insiden tidak sopan yang terjadi sekali lagi pada atlet yang sama sangat mengecewakan, saat lebih banyak mata tertuju pada olahraga ini daripada sebelumnya, dan semakin banyak wanita serta anak perempuan yang diperkenalkan pada panjat tebing."
Johanna Farber tidak ingin mengomentari insiden terbaru, tetapi timnya mengatakan dia mempertahankan pendapatnya saat mengalami kasus pertama pada Juni. "Kita harus berhenti melakukan seksualisasi terhadap wanita dalam olahraga dan mulai menghargai kinerja mereka," tegasnya kala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar