MOBILMAN.ID - Anda sedang mencari mobil keluarga besar yang lumayan mewah, tapi harga terjangkau? Nissan Serena bisa menjadi pilihan. Berikut kami review semua generasinya.
Nissan Serena menjadi salah satu pilihan MPV mid-size mewah di Indonesia.
Nissan Serena diposisikan di bawah Nissan Elgrand.
Nissan Serena pertama kali diproduksi pada tahun 1991.
Generasi pertama Serena akrab disapa dengan Serena C23.
Berikut review lengkap Nissan Serena semua generasi.
Nissan Serena C23 (1996 2000)
Nissan Serena generasi pertama ini lahir di Jepang pada tahun 1991.
Nama Serena diambil dari bahasa Latin yaitu Serenus yang memiliki arti tenang dan nyaman.
Selayaknya mobil era 90-an, Serena berkode C23 ini memiliki bentuk yang membulat.
Serena C23 memiliki dua pilihan mesin, yaitu mesin bensin berkapasitas 1.6 dan 2.0, serta mesin diesel 2.0.
Walaupun sudah diproduksi sejak tahun 1991, namun Serena C23 baru masuk ke Indonesia pada tahun 1996.
Nissan Serena C23 masuk dan dipasarkan sebagai mobil CBU dari Jepang.
Karena hadir sebagai mobil CBU Jepang, maka Serena C23 memiliki ciri khas dengan warna cerah seperti hijau dan kuning.
Serta warna two tone yang menjadi ciri khas dari MPV ini.
Bentuk velgnya juga unik, dengan bentuk palang lima dan warna hitam di bagian tengahnya.
Ciri khas lainnya adalah sliding door yang hanya tersedia di sebelah kiri dan bentuk stoplamp nya yang khas dengan bentuk strip tiga susun, dan ditengahnya ada bilah lampu yang seakan menyambung, lengkap dengan tulisan Serena.
Saat pertama kali dijual, Nissan Serena C23 hanya tersedia dalam pilihan tipe SGL bermesin 2.000 cc dengan transmisi otomatis.
Lalu pada tahun 1998, Nissan meluncurkan Serena C23 tipe FGX bermesin 1.600 cc yang tersedia dalam transmisi manual.
Mesin Serena C23 terletak di bawah kursi penumpang depan, atau biasa disebut dengan mesin kolong.
Sayangnya, Serena C23 tipe FGX penjualannya tidak terlalu laku, dikarenakan krisis ekonomi yang melanda saat itu.
Mesin 2.000 cc tersebut memiliki kode SR20DE, mesin yang juga digunakan Nissan Silvia.
Sedangkan untuk mesin 1.600 cc memiliki kode GA16DE, mesin yang sama pada Nissan Sentra dan Sunny.
Dari bagian depan, Serena C23 memiliki ciri khas di bagian grill dengan bentuk garis-garis.
Lalu jika Anda memilih varian two tone, maka di bagian bumper depan, side skirt, dan bumper belakang dibalur dengan warna abu-abu.
Headlamp nya berbentuk ellipse, dan lampu seinnya terletak di bumper.
Saat membuka kap mesin, memang isinya seperti ruang mesin mobil pada umumnya. Ada radiator, aki, blower AC, dan lain-lain.
Namun tidak ada mesin, karena Serena C23 menggunakan mesin kolong.
Sebagai gantinya, ban cadangan dapat dimuat di depan.
Di bagian samping, hanya ada satu pintu geser di sebelah kiri. Sedangkan di sebelah kanan terlihat polos, walaupun ada cetakan untuk sliding door.
Kaca untuk penumpang baris kedua dan ketiga dapat dibuka ke samping.
Untuk varian two tone, di bagian bawahnya berwarna abu-abu.
Lalu untuk di bagian belakang, langsung terlihat ciri khas stop lamp dengan bentuk tiga garis yang menumpuk, serta di tengahnya disambung dengan bilah berwarna merah lengkap dengan tulisan Serena.
Istimewanya, mobil ini sudah dilengkapi dengan rear defogger.
Lalu di bagian atas, ada sebuah kaca besar yang berfungsi membantu pengemudi melihat sisi bawah buritan mobil ini, membantu saat parkir mundur.
Masuk ke dalam kabin, material soft touch dapat dengan mudah di temukan di dashboard mobil.
Lalu ada juga material kulit di beberapa titik.
Ada yang unik di baris kedua.
Ada satu bangku kecil yang terletak di dekat sliding door.
Bangku tersebut berfungsi untuk tambahan penumpang, dan dapat dilipat jika tidak digunakan.
Hal unik lainnya, ada remote AC khusus untuk penumpang baris kedua dan ketiga.
AC nya sudah digital, jadi di bagian atas hanya terdapat empat buah kisi AC dan display suhu AC.
Tidak sampai di situ, jok baris kedua juga dapat diputar berhadapan dengan jok baris ketiga.
Dan Leg room yang ditawarkan di baris kedua benar-benar lega.
Begitu juga di baris ketiga, masih ada sisa leg room yang cukup untuk ditempati penumpang dewasa.
Kursi di baris ketiga dapat dilipat ke samping, dan memberikan space yang sangat luas di belakang.
Serena C23 ini memiliki dimensi dengan panjang 4.380 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.915 mm. Sedangkan wheelbase nya mencapai 2.735 mm.
Saat itu, Nissan Serena C23 bersaing dengan MPV Jepang lainnya, Mazda E2000
Nissan Serena C24 (1999 2012)
Generasi selanjutnya memiliki kode C24 dan biasa disebut Serena C24.
Lagi-lagi, Nissan terlambat memasukkan Serena, karena sebenarnya sudah diproduksi sejak tahun 1999 namun baru masuk ke Indonesia pada tahun 2004.
Bentuknya jauh berbeda dari generasi C23.
Kini bentuknya lebih mengotak dan lebih besar, semakin terlihat aura MPV mewah dari mobil ini.
Serena C24 memiliki dimensi dengan panjang 4.590 mm, lebar 1.695 mm, dan tinggi 1.825 mm. Serta wheelbase yang mencapai 2.695 mm.
Selain bentuknya yang berbeda, layout mesin dan penggeraknya pun kini berubah.
Mesin Serena C24 terletak di depan dan kini berpenggerak roda depan.
Saat itu Serena C24 hanya memiliki satu pilihan mesin, yaitu mesin berkapasitas 2.000 cc berkode QR20DE, dengan tenaga maksimal mencapai 150 dk dan torsi 100 Nm.
Mesin tersebut cukup bertenaga, namun sayang, beberapa pemiliknya mengeluhkan konsumsi BBM yang lumayan boros.
Di bagian kabin, jok baris kedua nya berubah menjadi model captain seat.
Dengan penggunaan jok captain seat, penumpang baris kedua mendapatkan rasa yang eksklusif, serta ruang kaki yang sangat lega.
Jok baris kedua juga tetap bisa diputar secara 180 derajat, sebuah fitur yang diwarisi dari generasi C23.
Sedangkan untuk penumpang baris ketiga, masih mendapatkan ruang yang cukup. Ruang tersebut dapat bertambah lega dengan memajukan jok di baris kedua.
Jok di baris ketiga juga dapat dilipat untuk memberikan ruang yang lebih luas untuk bagasi.
Serena C24 dijual dalam tipe Standard, Comfort Touring (Ct), Highway Star, Highway Star two-tone, dan Autech.
Tipe Comfort Touring atau Ct merupakan tipe yang baru masuk di tahun 2005, menggantikan tipe Standard.
Selain itu, keluarga Highway Star mendapat anggota baru yang bernama Highway Star Aero.
Tipe Ct merupakan tipe paling dasar, tidak dilengkapi dengan sliding door elektrik dan kamera parkir.
Tipe Ct juga tidak dilengkapi dengan fog lamp dan grill nya masih sewarna bodi.
Sedangkan untuk tipe Highway Star dan Autech, sudah dilengkapi dengan sliding door elektrik, kamera parkir, fog lamp, serta grill dilapis chrome.
Di bagian kabin, versi Ct pun terlihat sangat sederhana.
Tidak ada yang spesial di bagian dashboard, kecuali untuk tipe Highway Star.
Untuk tipe Highway Star, kabinnya dilengkapi beberapa fitur seperti jok yang sudah dilapis kulit, TV dan DVD player, monitor di belakang jok baris pertama, serta ada tambahan meja lipat.
Kemudian pada tahun 2010, Nissan Indonesia merilis varian Autech untuk Serena C24.
Serena C24 tipe Autech mendapat ubahan di bagian gril, bumper depan dan bumper belakang, fog lamp, side sill protector, dan combi lamp.
Singkatnya, Serena C24 versi Autech tampil lebih mewah dan sporty.
Autech sendiri merupakan sub-brand yang fokus kepada modifikasi mobil-mobil Nissan.
Nissan Serena C24 merupakan generasi Serena yang penjualannya sangat baik di Indonesia.
Saat pertama kali dipasarkan, Serena C24 belum memiliki pesaing yang kuat.
Toyota Alphard, yang sering dijadikan rivalnya, juga belum masuk secara resmi alias hanya tersedia melalui importir umum.
Otomatis, kelas MPV bongsor dengan pintu geser hanya diisi oleh Serena C24 dan KIA Grand Carnival.
Selain Grand Carnival, pesaing terdekatnya ada Toyota Kijang Innova, Honda Odyssey, dan Mitsubishi Grandis.
Selain itu, Serena C24 memiliki peredaman kabin yang sangat baik.
Juga, berkat penggunaan suspensi McPherson strut dengan stabilizer di depan dan rigid axle dengan torsion beam di belakang, Serena C24 memiliki kenyamanan yang jempolan.
Anda juga tidak perlu khawatir mengenai sparepart, karena Serena C24 memiliki beberapa sparepart yang sama dengan X-Trail.
Penjualan yang ciamik ini ditandai dengan umur yang panjang di Indonesia, karena C24 masih terus dijual hingga 2012.
Bahkan, Serena C24 tetap dijual di Indonesia walaupun di Jepang Serena sudah masuk ke generasi C25.
Beberapa konsumen Nissan saat itu menyayangkan generasi C25 yang tidak hadir menggantikan C24, mengingat C24 merupakan mobil yang sudah ada sejak 1999.
Walaupun Nissan sempat memberikan facelift untuk C24, namun tetap saja C25 diharapkan hadir untuk menjadi penerus Serena.
Karena dijual dalam rentan waktu yang cukup lama, beberapa fitur dari C24 terlihat kuno dibanding MPV lain yang bermunculan.
Namun sisi positifnya, Serena C24 menjadi MPV bongsor yang menawarkan leg room dan head room yang lega hingga baris ketiga, dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, Serena C24 menjadi MPV sliding door yang reliable.
Jadi, pada tahun itu, pilihan MPV bongsor 7 seater dengan sliding door yang tahan banting ya hanya Serena.
MPV asal Korea seperti Carnival diterpa protes konsumennya yang mengeluhkan reliability si bongsor.
MPV lain macam Alphard, apalagi Caravelle, memiliki harga jual yang lumayan tinggi.
Nissan Serena C25 (2005 2010)
Jika di Indonesia Nissan tetap menjual Serena C24, maka beda cerita dengan Jepang dan beberapa negara lainnya.
Pada tahun 2005, Nissan Jepang meluncurkan Serena generasi terbaru dengan kode bodi C25.
Serena C25 juga dijual di beberapa negara, termasuk dua negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.
Serena C25 memiliki dimensi yang sedikit lebih besar dibanding C24.
Dimensi 4.650 mm 4.725 mm, lebar 1.695 mm 1.725 mm, dan tinggi 1.840 1.850 mm. Serta wheelbase nya mencapai 2.860 mm. (Sumber: Wikipedia).
Walaupun tidak masuk ke Indonesia, calon konsumen saat itu tetap dapat membeli Serena C25 melalui importir umum.
Karena itu, Serena C25 termasuk langka di Indonesia.
Yang unik di generasi C25 adalah di bagian kabinnya.
Terdapat jok kecil di tengah-tengah jok baris kedua, yang memungkinkan C25 dapat memuat hingga tiga penumpang di baris kedua.
Jok kecil tersebut juga dapat digeser hingga ke depan.
Saat jok kecil digeser ke depan, otomatis konfigurasi jok baris kedua berubah menjadi captain seat.
Jok baris kedua pun bisa digeser ke kiri atau ke kanan.
Untuk baris ketiga, seperti Serena generasi sebelumnya, leg room nya tetap memadai bahkan untuk penumpang dewasa.
Agar lebih nyaman, Nissan memasang lampu baca dan kisi di plafon, dan tersedia di semua baris.
Nissan Serena C25 menggunakan mesin 2.000 cc berkode MR20DE dengan tenaga maksimal 137 dk dan torsi 198 Nm.
Transmisinya menggunakan CVT atau disebut dengan Xtronic CVT.
Di Jepang, Serena C25 ini di-rebadged oleh Suzuki dan dinamai Suzuki Landy.
Nissan Serena C26 (2013 2018)
Setelah lompat satu generasi, Nissan Indonesia akhirnya meluncurkan generasi terbaru Serena dengan kode bodi C26.
Sejatinya, Nissan Serena C26 sudah meluncur sejak tahun 2010 di Jepang.
Namun baru dipasarkan di Indonesia pada tahun 2013.
Nissan Serena C26 tersedia dalam tipe X dan Highway Star, lalu ada tambahan tipe Autech saat Serena C26 mendapat facelift di tahun 2015.
Nissan Serena C26 ini menggunakan mesin berkapasitas 2.000 cc dengan kode MR20DD, dengan tenaga maksimal mencapai 147 dk dan torsi 206 Nm.
Transmisinya tetap menggunakan Xtronic CVT.
Serena C26 memiliki dimensi dengan panjang 4.770 mm, lebar 1.735 mm, dan tinggi 1.865 mm. Serta wheelbase nya mencapai 2.860 mm.
Serena C26 memiliki dimensi yang sedikit lebih besar dibanding C25.
Dari segi tampilan, Serena C26 sebenarnya masih terlihat sedikit mirip dengan Serena C25, dengan mempertahankan tampilan yang simple.
Dari depan, penggunaan lampu berukuran besar serta gril berwarna chrome dengan finishing doff makin memperkuat tampilan yang simple namun masih memiliki aura mewah.
Gril nya berubah menjadi bentuk tiga garis yang lebih tebal dibanding milik Serena C25.
Di bagian belakang, stoplamp memanjang yang dipasang secara vertikal tetap dipertahankan, sebagai ciri khas dari Serena.
Ada beberapa perbedaan tampilan pada Serena tipe X dibandingkan dengan tipe HWS dan Autech.
Beberapa perbedaan tersebut seperti chrome di bagian grill yang hanya ada di tepian atas dan bawah, lampu sein samping yang terletak di fender, power sliding door yang hanya tersedia di pintu kiri, dan tidak ada audo steering switch,
Lampu nya juga masih halogen, walaupun sudah multi reflector.
Saat itu, Serena C26 memiliki saingan yang cukup kuat dan juga berasal dari Jepang.
C26 bersaing dengan Toyota Nav1 dan Mazda Biante yang saat itu baru meluncur di perhelatan IIMS 2012.
Namun, Serena C26 memiliki keunggulan saat dikendarai, Karena Serena C26 dapat lebih mudah dikendarai dibanding rival-rivalnya.
Pada tahun 2015, Serena C26 mendapat facelift yang cukup besar.
Tampilannya menjadi lebih mewah dan elegan.
Bentuk grill yang lebih mewah, velg yang sudah two tone, dan untuk tipe Autech mendapat tambahan body kit yang membuat tampilan C26 semakin mewah.
Salah satu ubahan yang sangat baik adalah di sektor lampu, yang menggunakan lampu LED di depan dan belakang.
Desain lampunya sangat cantik, khususnya lampu di belakang.
Namun sayangnya, di model facelift ini ada fitur yang menghilang.
Fitur tersebut adalah fitur auto lock dan auto onlock.
Body Control Modul nya juga berbeda dibanding versi sebelum facelift.
Selain itu, sisanya masih sama saja.
Nissan Serena C27 (2019 Sekarang)
Dan inilah generasi paling baru dari Nissan Serena.
Serena ini memiliki kode bodi C27.
Serena C27 sebenarnya sudah dirilis sejak tahun 2016 di Jepang.
Namun, baru masuk ke Indonesia pada tahun 2019.
Tampilannya berubah menjadi lebih modern, dengan mengadopsi bahasa desain Nissan yaitu V-Motion membuat MPV ini tidak lagi terlihat membosankan.
Dari depan, Serena C27 memiliki tampilan yang lebih agresif dan juga sporty.
Perpaduan warna chrome dan hitam di bagian grill sukses memunculkan kesan modern di mobil ini.
Bentuk bumpernya juga lebih agresif dan aerodinamis.
Lampu depannya kini memiliki model split, atau terbagi menjadi dua susun.
Lampunya tentu sudah LED, baik lampu depan ataupun lampu belakang.
Di bagian samping, baru terlihat bahwa siluet dari generasi C26 sebenarnya masih ada, memperkuat karakter dari Serena.
Serena C27 menggunakan velg dengan model two tone, yang berukuran cukup besar, yakni 16 inci.
Di bawah spion, ada satu buah kamera yang menandakan bahwa mobil ini sudah dilengkapi fitur kamera 360.
Tidak lupa improvement di bagian sliding door, yang mendapat upgrade sensor kaki di bawah pintu.
Di bagian belakang, lampunya tidak lagi begitu panjang seperti lampu milik C26, namun kini lampunya lebih simple dan terdapat lekukan yang mengikuti siluet mobil.
Di atasnya ada spoiler yang melengkapi tampilan sporty dari MPV boxy ini.
Di bagian kabin, warnanya kini dominan hitam dan dilengkapi fitur-fitur terbaru.
Di baris kedua, Nissan tetap mempertahankan model kursi captain seat agar menciptakan kesan eksklusif bagi penumpangnya.
Secara dimensi, Serena C27 tidak begitu berbeda dibanding pendahulunya.
Serena C27 memiliki dimensi dengan panjang 4.770 mm, lebar 1.740 mm, tinggi 1.865 mm, dan wheelbase mencapai 2.860 mm.
Serena C27 menggunakan mesin berkode MR20DD dengan kapasitas 2.000 cc, dengan tenaga maksimal mencapai 150 dk dan torsi mencapai 200 Nm.
Nissan mengklaim, mesin ini 7% lebih irit.
Serena C27 masih menggunakan transmisi automatic CVT, yang dilengkapi fitur Adaptive Shift Control atau ASC.
Fitur ASC akan membantu mesin menyesuaikan dengan gaya mengendara pengemudi.
Kelebihan Nissan Serena
- Kabin sangat luas
- Peredaman kabin sangat baik
- Cocok untuk dikendarai sendiri
- Mudah dikendarai sendiri
- Tenaga nya cukup besar
- Tetap terlihat mewah
- Untuk unit bekasnya, worth to buy karena memiliki harga yang cukup terjangkau
Kekurangan Nissan Serena
- Konsumsi BBM yang cukup tinggi.
- Ground clearance Nissan Serena cukup rendah, maklum saja mobil ini adalah MPV yang boxy. Jadi Anda harus lebih berhati-hati saat melewati jalan yang kurang baik.
LINK ARTIKEL ASLI:
https://mobilman.id/review-mobil/nis...kurangannya_65
Nissan Serena menjadi salah satu pilihan MPV mid-size mewah di Indonesia.
Nissan Serena diposisikan di bawah Nissan Elgrand.
Nissan Serena pertama kali diproduksi pada tahun 1991.
Generasi pertama Serena akrab disapa dengan Serena C23.
Berikut review lengkap Nissan Serena semua generasi.
Nissan Serena C23 (1996 2000)
Nissan Serena generasi pertama ini lahir di Jepang pada tahun 1991.
Nama Serena diambil dari bahasa Latin yaitu Serenus yang memiliki arti tenang dan nyaman.
Selayaknya mobil era 90-an, Serena berkode C23 ini memiliki bentuk yang membulat.
Serena C23 memiliki dua pilihan mesin, yaitu mesin bensin berkapasitas 1.6 dan 2.0, serta mesin diesel 2.0.
Walaupun sudah diproduksi sejak tahun 1991, namun Serena C23 baru masuk ke Indonesia pada tahun 1996.
Nissan Serena C23 masuk dan dipasarkan sebagai mobil CBU dari Jepang.
Karena hadir sebagai mobil CBU Jepang, maka Serena C23 memiliki ciri khas dengan warna cerah seperti hijau dan kuning.
Serta warna two tone yang menjadi ciri khas dari MPV ini.
Bentuk velgnya juga unik, dengan bentuk palang lima dan warna hitam di bagian tengahnya.
Ciri khas lainnya adalah sliding door yang hanya tersedia di sebelah kiri dan bentuk stoplamp nya yang khas dengan bentuk strip tiga susun, dan ditengahnya ada bilah lampu yang seakan menyambung, lengkap dengan tulisan Serena.
Saat pertama kali dijual, Nissan Serena C23 hanya tersedia dalam pilihan tipe SGL bermesin 2.000 cc dengan transmisi otomatis.
Lalu pada tahun 1998, Nissan meluncurkan Serena C23 tipe FGX bermesin 1.600 cc yang tersedia dalam transmisi manual.
Mesin Serena C23 terletak di bawah kursi penumpang depan, atau biasa disebut dengan mesin kolong.
Sayangnya, Serena C23 tipe FGX penjualannya tidak terlalu laku, dikarenakan krisis ekonomi yang melanda saat itu.
Mesin 2.000 cc tersebut memiliki kode SR20DE, mesin yang juga digunakan Nissan Silvia.
Sedangkan untuk mesin 1.600 cc memiliki kode GA16DE, mesin yang sama pada Nissan Sentra dan Sunny.
Dari bagian depan, Serena C23 memiliki ciri khas di bagian grill dengan bentuk garis-garis.
Lalu jika Anda memilih varian two tone, maka di bagian bumper depan, side skirt, dan bumper belakang dibalur dengan warna abu-abu.
Headlamp nya berbentuk ellipse, dan lampu seinnya terletak di bumper.
Saat membuka kap mesin, memang isinya seperti ruang mesin mobil pada umumnya. Ada radiator, aki, blower AC, dan lain-lain.
Namun tidak ada mesin, karena Serena C23 menggunakan mesin kolong.
Sebagai gantinya, ban cadangan dapat dimuat di depan.
Di bagian samping, hanya ada satu pintu geser di sebelah kiri. Sedangkan di sebelah kanan terlihat polos, walaupun ada cetakan untuk sliding door.
Kaca untuk penumpang baris kedua dan ketiga dapat dibuka ke samping.
Untuk varian two tone, di bagian bawahnya berwarna abu-abu.
Lalu untuk di bagian belakang, langsung terlihat ciri khas stop lamp dengan bentuk tiga garis yang menumpuk, serta di tengahnya disambung dengan bilah berwarna merah lengkap dengan tulisan Serena.
Istimewanya, mobil ini sudah dilengkapi dengan rear defogger.
Lalu di bagian atas, ada sebuah kaca besar yang berfungsi membantu pengemudi melihat sisi bawah buritan mobil ini, membantu saat parkir mundur.
Masuk ke dalam kabin, material soft touch dapat dengan mudah di temukan di dashboard mobil.
Lalu ada juga material kulit di beberapa titik.
Ada yang unik di baris kedua.
Ada satu bangku kecil yang terletak di dekat sliding door.
Bangku tersebut berfungsi untuk tambahan penumpang, dan dapat dilipat jika tidak digunakan.
Hal unik lainnya, ada remote AC khusus untuk penumpang baris kedua dan ketiga.
AC nya sudah digital, jadi di bagian atas hanya terdapat empat buah kisi AC dan display suhu AC.
Tidak sampai di situ, jok baris kedua juga dapat diputar berhadapan dengan jok baris ketiga.
Dan Leg room yang ditawarkan di baris kedua benar-benar lega.
Begitu juga di baris ketiga, masih ada sisa leg room yang cukup untuk ditempati penumpang dewasa.
Kursi di baris ketiga dapat dilipat ke samping, dan memberikan space yang sangat luas di belakang.
Serena C23 ini memiliki dimensi dengan panjang 4.380 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.915 mm. Sedangkan wheelbase nya mencapai 2.735 mm.
Saat itu, Nissan Serena C23 bersaing dengan MPV Jepang lainnya, Mazda E2000
Nissan Serena C24 (1999 2012)
Generasi selanjutnya memiliki kode C24 dan biasa disebut Serena C24.
Lagi-lagi, Nissan terlambat memasukkan Serena, karena sebenarnya sudah diproduksi sejak tahun 1999 namun baru masuk ke Indonesia pada tahun 2004.
Bentuknya jauh berbeda dari generasi C23.
Kini bentuknya lebih mengotak dan lebih besar, semakin terlihat aura MPV mewah dari mobil ini.
Serena C24 memiliki dimensi dengan panjang 4.590 mm, lebar 1.695 mm, dan tinggi 1.825 mm. Serta wheelbase yang mencapai 2.695 mm.
Selain bentuknya yang berbeda, layout mesin dan penggeraknya pun kini berubah.
Mesin Serena C24 terletak di depan dan kini berpenggerak roda depan.
Saat itu Serena C24 hanya memiliki satu pilihan mesin, yaitu mesin berkapasitas 2.000 cc berkode QR20DE, dengan tenaga maksimal mencapai 150 dk dan torsi 100 Nm.
Mesin tersebut cukup bertenaga, namun sayang, beberapa pemiliknya mengeluhkan konsumsi BBM yang lumayan boros.
Di bagian kabin, jok baris kedua nya berubah menjadi model captain seat.
Dengan penggunaan jok captain seat, penumpang baris kedua mendapatkan rasa yang eksklusif, serta ruang kaki yang sangat lega.
Jok baris kedua juga tetap bisa diputar secara 180 derajat, sebuah fitur yang diwarisi dari generasi C23.
Sedangkan untuk penumpang baris ketiga, masih mendapatkan ruang yang cukup. Ruang tersebut dapat bertambah lega dengan memajukan jok di baris kedua.
Jok di baris ketiga juga dapat dilipat untuk memberikan ruang yang lebih luas untuk bagasi.
Serena C24 dijual dalam tipe Standard, Comfort Touring (Ct), Highway Star, Highway Star two-tone, dan Autech.
Tipe Comfort Touring atau Ct merupakan tipe yang baru masuk di tahun 2005, menggantikan tipe Standard.
Selain itu, keluarga Highway Star mendapat anggota baru yang bernama Highway Star Aero.
Tipe Ct merupakan tipe paling dasar, tidak dilengkapi dengan sliding door elektrik dan kamera parkir.
Tipe Ct juga tidak dilengkapi dengan fog lamp dan grill nya masih sewarna bodi.
Sedangkan untuk tipe Highway Star dan Autech, sudah dilengkapi dengan sliding door elektrik, kamera parkir, fog lamp, serta grill dilapis chrome.
Di bagian kabin, versi Ct pun terlihat sangat sederhana.
Tidak ada yang spesial di bagian dashboard, kecuali untuk tipe Highway Star.
Untuk tipe Highway Star, kabinnya dilengkapi beberapa fitur seperti jok yang sudah dilapis kulit, TV dan DVD player, monitor di belakang jok baris pertama, serta ada tambahan meja lipat.
Kemudian pada tahun 2010, Nissan Indonesia merilis varian Autech untuk Serena C24.
Serena C24 tipe Autech mendapat ubahan di bagian gril, bumper depan dan bumper belakang, fog lamp, side sill protector, dan combi lamp.
Singkatnya, Serena C24 versi Autech tampil lebih mewah dan sporty.
Autech sendiri merupakan sub-brand yang fokus kepada modifikasi mobil-mobil Nissan.
Nissan Serena C24 merupakan generasi Serena yang penjualannya sangat baik di Indonesia.
Saat pertama kali dipasarkan, Serena C24 belum memiliki pesaing yang kuat.
Toyota Alphard, yang sering dijadikan rivalnya, juga belum masuk secara resmi alias hanya tersedia melalui importir umum.
Otomatis, kelas MPV bongsor dengan pintu geser hanya diisi oleh Serena C24 dan KIA Grand Carnival.
Selain Grand Carnival, pesaing terdekatnya ada Toyota Kijang Innova, Honda Odyssey, dan Mitsubishi Grandis.
Selain itu, Serena C24 memiliki peredaman kabin yang sangat baik.
Juga, berkat penggunaan suspensi McPherson strut dengan stabilizer di depan dan rigid axle dengan torsion beam di belakang, Serena C24 memiliki kenyamanan yang jempolan.
Anda juga tidak perlu khawatir mengenai sparepart, karena Serena C24 memiliki beberapa sparepart yang sama dengan X-Trail.
Penjualan yang ciamik ini ditandai dengan umur yang panjang di Indonesia, karena C24 masih terus dijual hingga 2012.
Bahkan, Serena C24 tetap dijual di Indonesia walaupun di Jepang Serena sudah masuk ke generasi C25.
Beberapa konsumen Nissan saat itu menyayangkan generasi C25 yang tidak hadir menggantikan C24, mengingat C24 merupakan mobil yang sudah ada sejak 1999.
Walaupun Nissan sempat memberikan facelift untuk C24, namun tetap saja C25 diharapkan hadir untuk menjadi penerus Serena.
Karena dijual dalam rentan waktu yang cukup lama, beberapa fitur dari C24 terlihat kuno dibanding MPV lain yang bermunculan.
Namun sisi positifnya, Serena C24 menjadi MPV bongsor yang menawarkan leg room dan head room yang lega hingga baris ketiga, dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, Serena C24 menjadi MPV sliding door yang reliable.
Jadi, pada tahun itu, pilihan MPV bongsor 7 seater dengan sliding door yang tahan banting ya hanya Serena.
MPV asal Korea seperti Carnival diterpa protes konsumennya yang mengeluhkan reliability si bongsor.
MPV lain macam Alphard, apalagi Caravelle, memiliki harga jual yang lumayan tinggi.
Nissan Serena C25 (2005 2010)
Jika di Indonesia Nissan tetap menjual Serena C24, maka beda cerita dengan Jepang dan beberapa negara lainnya.
Pada tahun 2005, Nissan Jepang meluncurkan Serena generasi terbaru dengan kode bodi C25.
Serena C25 juga dijual di beberapa negara, termasuk dua negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.
Serena C25 memiliki dimensi yang sedikit lebih besar dibanding C24.
Dimensi 4.650 mm 4.725 mm, lebar 1.695 mm 1.725 mm, dan tinggi 1.840 1.850 mm. Serta wheelbase nya mencapai 2.860 mm. (Sumber: Wikipedia).
Walaupun tidak masuk ke Indonesia, calon konsumen saat itu tetap dapat membeli Serena C25 melalui importir umum.
Karena itu, Serena C25 termasuk langka di Indonesia.
Yang unik di generasi C25 adalah di bagian kabinnya.
Terdapat jok kecil di tengah-tengah jok baris kedua, yang memungkinkan C25 dapat memuat hingga tiga penumpang di baris kedua.
Jok kecil tersebut juga dapat digeser hingga ke depan.
Saat jok kecil digeser ke depan, otomatis konfigurasi jok baris kedua berubah menjadi captain seat.
Jok baris kedua pun bisa digeser ke kiri atau ke kanan.
Untuk baris ketiga, seperti Serena generasi sebelumnya, leg room nya tetap memadai bahkan untuk penumpang dewasa.
Agar lebih nyaman, Nissan memasang lampu baca dan kisi di plafon, dan tersedia di semua baris.
Nissan Serena C25 menggunakan mesin 2.000 cc berkode MR20DE dengan tenaga maksimal 137 dk dan torsi 198 Nm.
Transmisinya menggunakan CVT atau disebut dengan Xtronic CVT.
Di Jepang, Serena C25 ini di-rebadged oleh Suzuki dan dinamai Suzuki Landy.
Nissan Serena C26 (2013 2018)
Setelah lompat satu generasi, Nissan Indonesia akhirnya meluncurkan generasi terbaru Serena dengan kode bodi C26.
Sejatinya, Nissan Serena C26 sudah meluncur sejak tahun 2010 di Jepang.
Namun baru dipasarkan di Indonesia pada tahun 2013.
Nissan Serena C26 tersedia dalam tipe X dan Highway Star, lalu ada tambahan tipe Autech saat Serena C26 mendapat facelift di tahun 2015.
Nissan Serena C26 ini menggunakan mesin berkapasitas 2.000 cc dengan kode MR20DD, dengan tenaga maksimal mencapai 147 dk dan torsi 206 Nm.
Transmisinya tetap menggunakan Xtronic CVT.
Serena C26 memiliki dimensi dengan panjang 4.770 mm, lebar 1.735 mm, dan tinggi 1.865 mm. Serta wheelbase nya mencapai 2.860 mm.
Serena C26 memiliki dimensi yang sedikit lebih besar dibanding C25.
Dari segi tampilan, Serena C26 sebenarnya masih terlihat sedikit mirip dengan Serena C25, dengan mempertahankan tampilan yang simple.
Dari depan, penggunaan lampu berukuran besar serta gril berwarna chrome dengan finishing doff makin memperkuat tampilan yang simple namun masih memiliki aura mewah.
Gril nya berubah menjadi bentuk tiga garis yang lebih tebal dibanding milik Serena C25.
Di bagian belakang, stoplamp memanjang yang dipasang secara vertikal tetap dipertahankan, sebagai ciri khas dari Serena.
Ada beberapa perbedaan tampilan pada Serena tipe X dibandingkan dengan tipe HWS dan Autech.
Beberapa perbedaan tersebut seperti chrome di bagian grill yang hanya ada di tepian atas dan bawah, lampu sein samping yang terletak di fender, power sliding door yang hanya tersedia di pintu kiri, dan tidak ada audo steering switch,
Lampu nya juga masih halogen, walaupun sudah multi reflector.
Saat itu, Serena C26 memiliki saingan yang cukup kuat dan juga berasal dari Jepang.
C26 bersaing dengan Toyota Nav1 dan Mazda Biante yang saat itu baru meluncur di perhelatan IIMS 2012.
Namun, Serena C26 memiliki keunggulan saat dikendarai, Karena Serena C26 dapat lebih mudah dikendarai dibanding rival-rivalnya.
Pada tahun 2015, Serena C26 mendapat facelift yang cukup besar.
Tampilannya menjadi lebih mewah dan elegan.
Bentuk grill yang lebih mewah, velg yang sudah two tone, dan untuk tipe Autech mendapat tambahan body kit yang membuat tampilan C26 semakin mewah.
Salah satu ubahan yang sangat baik adalah di sektor lampu, yang menggunakan lampu LED di depan dan belakang.
Desain lampunya sangat cantik, khususnya lampu di belakang.
Namun sayangnya, di model facelift ini ada fitur yang menghilang.
Fitur tersebut adalah fitur auto lock dan auto onlock.
Body Control Modul nya juga berbeda dibanding versi sebelum facelift.
Selain itu, sisanya masih sama saja.
Nissan Serena C27 (2019 Sekarang)
Dan inilah generasi paling baru dari Nissan Serena.
Serena ini memiliki kode bodi C27.
Serena C27 sebenarnya sudah dirilis sejak tahun 2016 di Jepang.
Namun, baru masuk ke Indonesia pada tahun 2019.
Tampilannya berubah menjadi lebih modern, dengan mengadopsi bahasa desain Nissan yaitu V-Motion membuat MPV ini tidak lagi terlihat membosankan.
Dari depan, Serena C27 memiliki tampilan yang lebih agresif dan juga sporty.
Perpaduan warna chrome dan hitam di bagian grill sukses memunculkan kesan modern di mobil ini.
Bentuk bumpernya juga lebih agresif dan aerodinamis.
Lampu depannya kini memiliki model split, atau terbagi menjadi dua susun.
Lampunya tentu sudah LED, baik lampu depan ataupun lampu belakang.
Di bagian samping, baru terlihat bahwa siluet dari generasi C26 sebenarnya masih ada, memperkuat karakter dari Serena.
Serena C27 menggunakan velg dengan model two tone, yang berukuran cukup besar, yakni 16 inci.
Di bawah spion, ada satu buah kamera yang menandakan bahwa mobil ini sudah dilengkapi fitur kamera 360.
Tidak lupa improvement di bagian sliding door, yang mendapat upgrade sensor kaki di bawah pintu.
Di bagian belakang, lampunya tidak lagi begitu panjang seperti lampu milik C26, namun kini lampunya lebih simple dan terdapat lekukan yang mengikuti siluet mobil.
Di atasnya ada spoiler yang melengkapi tampilan sporty dari MPV boxy ini.
Di bagian kabin, warnanya kini dominan hitam dan dilengkapi fitur-fitur terbaru.
Di baris kedua, Nissan tetap mempertahankan model kursi captain seat agar menciptakan kesan eksklusif bagi penumpangnya.
Secara dimensi, Serena C27 tidak begitu berbeda dibanding pendahulunya.
Serena C27 memiliki dimensi dengan panjang 4.770 mm, lebar 1.740 mm, tinggi 1.865 mm, dan wheelbase mencapai 2.860 mm.
Serena C27 menggunakan mesin berkode MR20DD dengan kapasitas 2.000 cc, dengan tenaga maksimal mencapai 150 dk dan torsi mencapai 200 Nm.
Nissan mengklaim, mesin ini 7% lebih irit.
Serena C27 masih menggunakan transmisi automatic CVT, yang dilengkapi fitur Adaptive Shift Control atau ASC.
Fitur ASC akan membantu mesin menyesuaikan dengan gaya mengendara pengemudi.
Kelebihan Nissan Serena
- Kabin sangat luas
- Peredaman kabin sangat baik
- Cocok untuk dikendarai sendiri
- Mudah dikendarai sendiri
- Tenaga nya cukup besar
- Tetap terlihat mewah
- Untuk unit bekasnya, worth to buy karena memiliki harga yang cukup terjangkau
Kekurangan Nissan Serena
- Konsumsi BBM yang cukup tinggi.
- Ground clearance Nissan Serena cukup rendah, maklum saja mobil ini adalah MPV yang boxy. Jadi Anda harus lebih berhati-hati saat melewati jalan yang kurang baik.
LINK ARTIKEL ASLI:
https://mobilman.id/review-mobil/nis...kurangannya_65
Tidak ada komentar:
Posting Komentar