Mobilman Cukup banyak jumlah mobil kembar yang pernah dijual di Indonesia. Maksud mobil kembar adalah dua produk yang memiliki basis sama, namun berbeda sedikit di bagian desain dan fiturnya.
Mobil kembar sejatinya sangat lumrah dalam dunia otomotif.
Dengan membuat mobil kembar, pabrikan dapat menghemat biaya produksi, berbagi pasar, sampai ke penyempurnaan teknologi masing-masing pabrikan.
Contoh paling mudah tentu saja kerja sama antara Toyota dan Daihatsu yang memproduksi Avanza Xenia.
Dengan dua mobil tersebut, Toyota dan Daihatsu berhasil berbagi pasar di kelas LMPV, bahkan berhasil merajai penjualan.
Selain Avanza dan Xenia, ada beberapa mobil kembar yang pernah eksis di pasar mobil Indonesia.
Baca juga:
- Setelah Moto GP, Sirkuit Mandalika Siap Gelar GT World Challenge Asia
1. Suzuki Ertiga & Mazda VX-1
Penjualan Suzuki Ertiga memberikan buah manis untuk Suzuki. LMPV asal India ini memiliki kesan sebagai mobil yang nyaman dan lapang.
Setahun setelah Ertiga dirilis, atau tepatnya tahun 2013, Mazda secara mengejutkan bermain di kelas LMPV dengan membawa Mazda VX-1, hasil rebadged dari Ertiga.
Dari segi tampilan, tidak ada perbedaan besar antara kedua mobil.
Namun yang jelas, Mazda memasang body kit di beberapa titik agar tampilan VX-1 bisa terlihat jauh lebih mewah.
Ubahan tersebut terletak di grille yang hanya satu bilah besar berwarna chrome, side body moulding, rear spoiler, hingga muffler cutter.
Bagian kabin juga mendapat sentuhan mewah khas Mazda. Tambahan wood panel pada bagian interior dan tuas perseneling memberikan kesan yang lebih tinggi dari Ertiga.
Bahkan, jok VX-1 juga mendapat sentuhan material kulit.
Mazda juga menambahkan door step plate dan handle pintu berlapis chrome.
Tidak lupa, logo Suzuki juga diubah menjadi logo Mazda dan ubahan tersebut sukses membuat VX-1 cocok dianggap sebagai Mazda 8 versi mini.
Berbeda dengan eksterior, bagian mesin VX-1 tetap menggunakan mesin yang sama dengan Ertiga, yaitu K14B berkapasitas 1.500 cc 4 silinder.
Begitu juga pada bagian kaki-kaki, hanya berbeda di bagian desain velg yang lebih atraktif.
Saat pertama kali diluncurkan, Mazda VX-1 dijual dengan harga 179 juta Rupiah hingga 191 juta Rupiah, lebih mahal dibanding Ertiga yang dijual dari 162 juta Rupiah hingga 186 juta Rupiah.
2. Isuzu Panther & Chevrolet Tavera
Siapa yang tidak kenal dengan Raja Diesel, jagoan Isuzu yang ikonik di pasar mobil Indonesia.
Saat itu, pasar mobil keluarga dikuasai oleh Toyota Kijang.
Lalu pada tahun 1992, Isuzu mencoba mengganggu perjalanan mulus Kijang dengan mengeluarkan Isuzu Panther.
Panther memberikan alternatif mesin diesel kepada calon konsumen.
Mesin diesel Panther sampai saat ini dikenal tangguh, bahkan iklan Panther pun menggunakan tagline Si Raja Diesel dan Pakai Panther, Pinter!.
Dengan penjualan yang sangat baik, pada tahun 2000 Isuzu meluncurkan generasi kedua Panther. Ubahan yang paling terlihat adalah bentuk body yang membulat.
Generasi kedua Panther menjadi pilihan bagi konsumen yang menginginkan mobil keluarga dengan tampilan yang lebih gagah. Persaingan sengit Panther dan Kijang terus berlanjut.
Di tengah-tengah persaingan tersebut, muncul Panther dengan mesin bensin.
Namun, Panther tersebut tidak menggunakan logo Isuzu, melainkan logo pabrikan asal Amerika Serikat, Chevrolet.
Nama kembaran Panther itu adalah Chevrolet Tavera.
Awalnya Tavera dijual di India, dan pada tahun 2001 hingga 2005 GM memboyong Tavera ke Indonesia.
Isuzu Panther sudah melekat dengan identitas Raja Diesel, maka Isuzu dan Chevrolet berkolaborasi menghadirkan Tavera untuk mengisi ceruk mesin bensin.
Tampilannya sama persis dengan Panther versi Touring, mulai dari bulbar hingga konde di belakang lengkap terpasang. Begitu juga dengan fitur, sama persis dengan Panther.
Chevrolet Tavera menggunakan mesin yang sama dengan Chevrolet Blazer, yaitu mesin bensin berkapasitas 2.200 cc SOHC 4 silinder.
3. Suzuki APV & Mitsubishi Maven
Pada tahun 2003, pasar otomotif Indonesia heboh dengan pemain baru di sektor mobil keluarga yang bernama Avanza dan Xenia.
Mobil kembar yang kini menjadi mobil terlaris di Indonesia itu berhasil mencuri hati calon konsumen yang ingin mobil muat banyak.
Avanza dan Xenia seakan membuka lembaran baru MPV; desain yang menarik, mesin bandel, serta harga yang terjangkau membuat penjualan si kembar meroket.
Pabrikan mobil lain pun mencoba menjeggal duo AvXen, tak terkecuali Suzuki dan Mitsubishi.
Pada tahun 2004, Suzuki meluncurkan jagoan di kelas MPV yang bernama Suzuki APV.
APV merupakan singkatan dari All Purphose Vehice. Nama tersebut menjelaskan bahwa Suzuki APV tidak hanya bisa menjadi mobil keluarga, namun bisa memenuhi segala kebutuhan konsumen.
Dengan bentuk boxy, Suzuki berharap APV dapat menahan laju duo Avxen. Setahun berselang, giliran Mitsubishi yang meluncurkan MPV-nya.
Mobil tersebut bernama Mitsubishi Maven. Bentuknya sangat mirip dengan APV, namun terdapat perbedaan di bagian grille.
Grille Maven terbelah menjadi dua, karena ada logo Mitsubishi di tengahnya. Selain itu, semuanya sama persis.
Namun mesin yang digunakan berbeda. Suzuki APV menggunakan mesin G15 1.500 cc, sedangkan Maven menggunakan mesin 4G15 berkapasitas 1.500 cc.
Walaupun penampilannya sangat mirip, namun nasib keduanya berbanding terbalik.
Suzuki APV sukses bertahan di tengah gempuran MPV modern, sedangkan Maven sudah berhenti produksi sejak tahun 2009.
Disinyalir, Maven gagal bersinar karena anggapan bahwa spare parts dan maintenance Mitsubishi mahal.
Sebenarnya, APV dan Maven bukan proyek mobil kembar pertama Suzuki dan Mitsubishi.
Dua pabrikan tersebut pernah bekerja sama membuat mobil kembar di bidang niaga, yaitu Suzuki Carry Futura dan Mitsubishi Colt T120 SS.
LINK ASLI DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar