BNPT Pantau Pergerakan Teroris Jelang Natal Dan Tahun Baru

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Suhardi Alius mengatakan terus memantau pergerakan teroris menjelang Hari Raya Natal 25 Desember 2016. Dari hasil pantauan terkini, BNPT belum menemukan adanya pergerakan teroris.

"Sampai saat ini belum ada, tetapi tetap monitor. Ini kan bisa saja setiap saat bangkit," kata Suhardi, Selasa (6/12).

Suhardi menyatakan pergerakan teroris diperkirakan menurun karena BNPT dan Detasemen Khusus 88 Antiteror belakangan menangkap jaringan teroris menjelang #Aksi212. Mereka menangkap sejumlah teroris di Majalengka, Kalimantan Timur, Aceh dan Banten.

Menurut Suhardi, Indonesia harus selalu waspada dalam menanggapi teroris. Pasalnya saat ini teroris Indonesia sudah terhubung dengan jaringan luar negeri. Seperti Jamaah Anshar Daulah (JAD) yang diketahui berbait kepada kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Lebih lanjut, Suhardi menjelaskan BNPT dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sudah bekerjasama dalam memetakan daerah yang perlu mendapat pengawasan. BNPT, kata Suhardi akan bekerja maksimal untuk mengamankan tempat-tempat yang diperkirakan rawan.

"Tempat-tempat, posisi-posisi yang sangat signifikan seperti tempat ibadah menjadi perhatian kami. Kami memonitor gerakan mereka," kata Suhardi.

Suhardi pun meminta masyarakat Indonesia untuk memberikan informasi sekecil apa pun bila mengetahui ada pergerakan teroris.

Ia menjelaskan BNPT mendapat informasi beberapa kali mengenai teroris dari masyarakat.

"Beberapa informasi seperti (teroris) akan berangkat ke Suriah masih ada, kami gak mungkin ungkap di sini. Ada upaya semacam itu dan sudah kami deteksi," kata Suhardi.