Video seorang ibu-ibu yang protes soal helm berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia) tengah viral di media sosial.
Video diposting oleh sebuah akun di Facebook dan kemudian menjadi ramai dikomentari netizen. Ibu yang ditilang polisi itu mempertanyakan soal standar SNI pada helm yang dibelinya.
"Sosialisasi ya benar wajib helm dari dulu. Lalu sama ini mas, helm standar yang harus digunakan yang seperti apa? Harus dijelaskan lho. Nanti jangan-jangan helm yang seperti ini (sambil menunjuk helm yang dipakai) gak boleh, kalau enggak pabriknya (pabrik helm) aja ditutup lho. Lho yang salah kan bukan kita yang beli," ujar ibu-ibu berjilbab sambil mengenakan helm bogo berwarna hitam.
Kepada seorang bapak-bapak yang kemungkinan petugas kepolisian dia memperlihatkan tulisan SNI di helmnya.
"Ini loh (menunjuk logo di helmnya) ini kan SNI, kan katanya harus SNI (helmnya). Nah lalu bagaimana kalau begini? Besok kalo saya ketilang enggak mau kalau dipermasalahkan helm. Engga beli dulu (helm) nanti keburu aku beliin helm seperti ini (menunjuk helmnya) Cuma ga boleh, buang-buang duit," ujarnya dalam bahasa Jawa yang kental.
"Nah kalau besok enggak pakai helm? Kalau belum saya belikan (helm)? Saya kan beli (helm) kalau sudah ditilang jadi kalau aku udah di pengadilan baru mau beli makanya kan aku menanyakan helm yang boleh, jadi helm yang boleh itu yang seperti apa sih pak? (sambil membuka surat tilang). Eeealah hheheh engga mimpi apa-apa sih pak kan saya tidak merasa bersalah. Tidak melanggar lampu lalu lintas, motor saya standar semua, saya pakai helm," ujarnya lagi.
Dia juga menyayangkan soal razia yang dilakukan petugas di pagi hari saat orangtua berangkat mengantar anak ke sekolah.
"Nah kalau operasi ini loh yang disayangkan kalau pagi hari saat (anak-anak berangkat) sekolah. Nah yang anak SMA tadi, (ibunya) nganterin anaknya tadi langsung ngebut kan, langsung kenceng kan? Nah kalau ngebut itu malah jadi risiko kecelakaan lebih tinggi kan.. maksudnya (anak tadi) mau nyamperin, dia juga lengkap (pakai helm) cuma adiknya engga bawa helm. Sama seperti anakku baru kelas 5 SD lagi pula anaknya kecil kalau anaknya besar juga saya suruh pakai helm. Orangnya aja masih kecil banget kok," ujarnya.
Tapi meski begitu ibu ini tidak mempermasalahkan surat tilang tersebut, tapi dia tetap meminta adanya sosialisasi soal helm ini ke sekolah.
"Tapi ya enggak apa-apa juga sih demi kebaikan juga ga masalah tapi seharusnya kasih sosialisasi. Minimalnya ke sekolahan pak, datang ke sekolahan, polisi ke sekolah ngomong besok disuruh bawa helm. Kalau orangtua kan istilahnya menyepelekan, kalau anak yang minta (helm) kan pasti dibelikan, ya kan Pak? Kalau orang tuanya kesini kan apa enggak kepikiran? Kalau anak sudah disosialisasikan oleh polisi di sekolahan kan pasti dibelikan (helm)," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar