Dewan Perwakilan Rakyat Repubblik Indonesia (DPR RI) menggelar Rapat paripurna ke-13, masa sidang 2017-2018 dengan agenda pembacaan nama Panglima TNI baru usulan Presiden Jokowi, yaitu Marsekal Hadi Tjahjanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12).
Soal uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto sudah teruji dan telah memenuhi persyaratan. Salah satu syarat menjadi Panglima TNI adalah pernah menjabat atau sedang menjabat aktif sebagai kepala staf.
Diketahui, Komisi I DPR telah menyetujui Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI baru. Keputusan itu disampaikan setelah Hadi melewati uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI.
"Setelah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan, serta memintai pandangan dari seluruh fraksi dan anggota komisi I DPR RI, maka rapat komisi I pada Rabu, komisi I DPR RI memberikan persetujuan, terhadap Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI," kata Fadli Zon Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Soal uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto sudah teruji dan telah memenuhi persyaratan. Salah satu syarat menjadi Panglima TNI adalah pernah menjabat atau sedang menjabat aktif sebagai kepala staf.
Diketahui, Komisi I DPR telah menyetujui Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI baru. Keputusan itu disampaikan setelah Hadi melewati uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI.
"Setelah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan, serta memintai pandangan dari seluruh fraksi dan anggota komisi I DPR RI, maka rapat komisi I pada Rabu, komisi I DPR RI memberikan persetujuan, terhadap Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI," kata Fadli Zon Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar