Pemerintah Kota Bekasi memberlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang, tepatnya di depan Galaxy. Jalan yang menghubungkan Kota Bekasi dengan Jakarta Timur itu, iterapkan sistem satu arah sepanjang 2,6 kilometer, mulai dari Jembatan Caman sampai Kamala Lagoon.
Rekayasa lalu lintas menyusul adanya pembangunan jalan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Sebelum pemberlakuan satu arah, Dishub Kota Bekasi bersama PT Waskita Karya mempersiapkan sarana penunjang. Termasuk di perampatan Perumahan Taman Galaxi, akan dipasang lampu pengatur lalu lintas atau traffic light/TL.
Warga yang datang dari arah Jakarta dan ingin berbelok ke Galaxy harus berputar di depan Al Azhar dan Dolphin serta Lagoon. Lalu lintas kendaraan di perampatan Galaxy cukup padat hingga 8.000 kendaraan setiap jam, dengan adanya pemasangan TL diharapkan kendaraan dari arah Galaxy ke Bekasi
Atas dampak kemacetan tersebut, warga mengeluhkan rekayasa lalu lintas tersebut, karena menurut mereka hal tersebut sangat menggangu dan salah sasaran.
"Saya biasa lewat sini jam segini lancar, jadi macet seperti ini. Mau cari jalan lain nanggung soalnya arahnya ke jalan Ahmad Yani Bekasi," ujar Jaman.
"Itu kalau pagi dan sore, macet sekali. Padahal biasanya saya tinggal belok kanan. Jalur selatan yang ke arah Jakarta juga tidak begitu lebar, ketemunya macet lagi," ucap Misdi.
Rekayasa lalu lintas menyusul adanya pembangunan jalan tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Sebelum pemberlakuan satu arah, Dishub Kota Bekasi bersama PT Waskita Karya mempersiapkan sarana penunjang. Termasuk di perampatan Perumahan Taman Galaxi, akan dipasang lampu pengatur lalu lintas atau traffic light/TL.
Warga yang datang dari arah Jakarta dan ingin berbelok ke Galaxy harus berputar di depan Al Azhar dan Dolphin serta Lagoon. Lalu lintas kendaraan di perampatan Galaxy cukup padat hingga 8.000 kendaraan setiap jam, dengan adanya pemasangan TL diharapkan kendaraan dari arah Galaxy ke Bekasi
Atas dampak kemacetan tersebut, warga mengeluhkan rekayasa lalu lintas tersebut, karena menurut mereka hal tersebut sangat menggangu dan salah sasaran.
"Saya biasa lewat sini jam segini lancar, jadi macet seperti ini. Mau cari jalan lain nanggung soalnya arahnya ke jalan Ahmad Yani Bekasi," ujar Jaman.
"Itu kalau pagi dan sore, macet sekali. Padahal biasanya saya tinggal belok kanan. Jalur selatan yang ke arah Jakarta juga tidak begitu lebar, ketemunya macet lagi," ucap Misdi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar