Maskapai penerbangan Garuda Indonesia, bakal menutup 11 rute penerbangan. Penutupan tersebut sebagai langkah efisiensi perusahaan dan rute tersebut belum dapat menguntungkan perusahaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengungkapkan sejauh ini penutupan rute yang belum menguntungkan bagi perusahaan justru berdampak positif terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan.
"Pengaruh kami melakukan penutupan itu mungkin bisa membuat operasional kami membaik," kata Pahala.
Lanjut Pahala, saat ini Garuda Indonesia memiliki penawaran sebanyak 22 rute. Pahala belum bisa menyebutkan rute mana saja yang akan dipangkas oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Kendati berniat mengurangi jumlah rute, Pahala menegaskan perusahaan tak akan benar-benar menghilangkan 11 rute tersebut, melainkan menggantinya dengan rute lain yang dianggap lebih menguntungkan. "Kami restrukturisasi, kami tambah daerah. Kami kembangkan lagi rute tambahan. Itu beberapa hal yang bisa kami lakukan," jelas Pahala.
Di tengah rencana perusahaan memangkas jumlah rute, Garuda Indonesia juga memutuskan untuk menambah beberapa rute baru pada semester I 2018. Beberapa rute itu antara lain Denpasar-Xi'an, Denpasar-Zhengzhou, Makassar-Palembang, Jakarta-Sorong dan Mumbai-Denpasar.
Kemudian, Garuda Indonesia baru saja melakukan sekuritisasi pendapatan dari rute Jeddah dan Madinah senilai Rp2 triliun melalui skema instrumen investasi kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA).
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengungkapkan sejauh ini penutupan rute yang belum menguntungkan bagi perusahaan justru berdampak positif terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan.
"Pengaruh kami melakukan penutupan itu mungkin bisa membuat operasional kami membaik," kata Pahala.
Lanjut Pahala, saat ini Garuda Indonesia memiliki penawaran sebanyak 22 rute. Pahala belum bisa menyebutkan rute mana saja yang akan dipangkas oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Kendati berniat mengurangi jumlah rute, Pahala menegaskan perusahaan tak akan benar-benar menghilangkan 11 rute tersebut, melainkan menggantinya dengan rute lain yang dianggap lebih menguntungkan. "Kami restrukturisasi, kami tambah daerah. Kami kembangkan lagi rute tambahan. Itu beberapa hal yang bisa kami lakukan," jelas Pahala.
Di tengah rencana perusahaan memangkas jumlah rute, Garuda Indonesia juga memutuskan untuk menambah beberapa rute baru pada semester I 2018. Beberapa rute itu antara lain Denpasar-Xi'an, Denpasar-Zhengzhou, Makassar-Palembang, Jakarta-Sorong dan Mumbai-Denpasar.
Kemudian, Garuda Indonesia baru saja melakukan sekuritisasi pendapatan dari rute Jeddah dan Madinah senilai Rp2 triliun melalui skema instrumen investasi kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar