Toko Roti Di New York Ini Dianggap Simbol Keharmonisan Umat Agama
Meski pemilik toko roti di pinggiran Long Island, New York, ini beragama Muslim. Namun, menyediakan dan menjual makanan kosher (makanan sesuai adat Yahudi). Dilansir dari Newsday, toko roti ini bahkan dianggap sebagai simbol keharmonisan antar umat beragama oleh penduduk setempat.
Beberapa tahun lalu, warga Westhampton Beach yang sebagian besar dihuni oleh warga Yahudi sempat khawatir mendengar berita bahwa pemilik Beach Bakery Grand Café sebelumnya akan menjual toko roti itu. Pasalnya, toko roti itu telah menjadi tempat mereka membeli makanan kosher (makanan sesuai adat Yahudi) selama hampir 30 tahun. Komunitas Yahudi khawatir kalau pemilik baru akan mengubah sistem penyediaan makanan.
Namun, Rashid Sulehri selaku pemilik baru Beach Bakery and Grand Café menepis keraguan tersebut. Dia bahkan mengadakan pertemuan bersama warga Yahudi dan memastikan sistem lama kan dipertahankan.
⠀
Saya menyampaikan pidato di sinagog lokal di sana. Sekitar 800 anggota komunitas itu datang dan mendengarkan apa yang saya sampaikan. Pidato itu juga disiarkan secara langsung pada hampir 4,1 juta penonton. Kami memiliki sertifikat kosher dan siapa pun dapat datang, melihat langsung apakah kami kosher atau tidak," kata Rashid.
Selain mempertahankan sistem penyajian kosher, toko roti ini juga menyiapkan makanan sesuai standar halal sesuai agama Islam yang dianutnya. Karena itulah, mereka tidak menyajikan daging dan alkohol. Sistem ini membuat toko roti itu ramai didatangi oleh pelanggan Yahudi dan juga pelanggan dari komuntias Muslim. Para pengunjung mengaku bahwa sebagian besar makanan atau barang di sini tidak dapat ditemukan di tempat lainnya.
⠀
0 komentar: