Kota Yogyakarta Jadi Penutup Gelaran Intersport Battle Drift 2018
[split]Modcom, Yogyakarta - Setelah menjalani rangkaian di 4 kota, gelaran Intersport World Stage Qualifier yang bertajuk Battle Drift resmi berakhir. Kota Yogyakarta dipilih sebagai kota penutup dari rangkaian Battle Drift yang diselenggarakan pada (20/10) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Seperti di putaran sebelumnya, puluhan drifter nasional juga meramaikan gelaran kompetisi drifting terbesar di Tanah Air ini, termasuk di seri penutup kemarin. Mereka bersaing merebutkan beberapa kejuaraan, seperti kelas Pro, kelas Rookie, dan kelas Drift Star, ditambah kejuaraan khusus yaitu Best Drift Team dan Best QTT.
Selain kejuaraan yang sudah ditentukan, ada juga kelas untuk para peserta yang berhasil memenangkan Intersport Drift Academy. Ada dua calon drifter yang ikut berkompetisi di kelas Drift Academy Challenge ini, yakni Noor Sasangka dan M Firman.
Pada Battle Drift di Yogyakarta, untuk pertama kalinya dibuka kelas Max2000, yang merupakan kelas dengan kategori mobil 2000 CC non turbo. Kelas ini diikuti oleh empat peserta.
Terima kasih Intersport karena telah serius dan konsisten membuat kompetisi drifting sepanjang tahun 2018. Dengan hadiah menarik yang ditawarkan oleh Intersport, ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi peserta. Semoga kedepannya Intersport masih akan terus konsisten untuk mengembangkan dunia drifting di Indonesia," ujar drifter asal Bandung, M Irdam.
#split#Di Battle Drift Yogyakarta, Intersport menghadirkan tiga juri yang dua diantaranya adalah juri internasional. Hal tersebut dimaksudkan guna meningkatkan kualitas drifting khususnya kemampuan dan ketangguhan para drifter di Indonesia, sebagai persiapan mereka untuk menghadapi drifter internasional di akhir tahun 2018 nanti.
Tim penilai yang dimaksud yaitu juri asal Jepang, Jin Horino, Wan Bro dari Malaysia, dan yang terakhir Lucky Reza dari Indonesia.
Wan Bro merupakah salah satu juri yang tidak pernah absen di kejuaraan Battle Drift tahun ini. Ia pun menilai bahwa para drifter Indonesia memiliki kemampuan dan peningkatan yang cukup baik, terlebih untuk beberapa drifter yang telah menjadi perhatiannya dari awal diselenggarakannya Battle Drift musim ini.
"Dengan kemenangan Irdam, sebenarnya telah menunjukkan betapa konsistennya dia dalam mengemudikan kendaraannya. Namun, seperti yang kita duga sejak awal, bahwa finalis memang didominasi oleh drifter-drifter papan atas," kata Wan Bro.
Sementara itu, juri Jepang Jin Horino juga berpendapat, bahwa sebenarnya kemampuan dirfter Indonesia sudah patut untuk diperhitungkan. Ia menyimak betul mulai dari sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga pertarungan yang sesungguhnya. Drifter Indonesia sudah mampu untuk berlaga di tingkat internasional, ujarnya.
Lebih lanjut, Jiin Horino juga memberikan apresiasi kepada Intersport yang telah menggagas kompetisi Battle Drift dengan sedemikian rupa. Ia juga senang bisa diundang ke Indonesia untuk menjadi juri.
Selanjutnya, Intersport akan mengadakan acara puncak bertajuk Intersport World Stage yang diselenggarakan pada akhir tahun 2018. Kompetisi ini akan mempertemukan drifter Indonesia dengan drifter internasional. Intersport World Stage rencananya akan dikemas dalam satu kemasan konsep acara yang berbeda dan belum pernah ada di Indonesia.[/split]
Seperti di putaran sebelumnya, puluhan drifter nasional juga meramaikan gelaran kompetisi drifting terbesar di Tanah Air ini, termasuk di seri penutup kemarin. Mereka bersaing merebutkan beberapa kejuaraan, seperti kelas Pro, kelas Rookie, dan kelas Drift Star, ditambah kejuaraan khusus yaitu Best Drift Team dan Best QTT.
Selain kejuaraan yang sudah ditentukan, ada juga kelas untuk para peserta yang berhasil memenangkan Intersport Drift Academy. Ada dua calon drifter yang ikut berkompetisi di kelas Drift Academy Challenge ini, yakni Noor Sasangka dan M Firman.
Pada Battle Drift di Yogyakarta, untuk pertama kalinya dibuka kelas Max2000, yang merupakan kelas dengan kategori mobil 2000 CC non turbo. Kelas ini diikuti oleh empat peserta.
Terima kasih Intersport karena telah serius dan konsisten membuat kompetisi drifting sepanjang tahun 2018. Dengan hadiah menarik yang ditawarkan oleh Intersport, ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi peserta. Semoga kedepannya Intersport masih akan terus konsisten untuk mengembangkan dunia drifting di Indonesia," ujar drifter asal Bandung, M Irdam.
#split#Di Battle Drift Yogyakarta, Intersport menghadirkan tiga juri yang dua diantaranya adalah juri internasional. Hal tersebut dimaksudkan guna meningkatkan kualitas drifting khususnya kemampuan dan ketangguhan para drifter di Indonesia, sebagai persiapan mereka untuk menghadapi drifter internasional di akhir tahun 2018 nanti.
Tim penilai yang dimaksud yaitu juri asal Jepang, Jin Horino, Wan Bro dari Malaysia, dan yang terakhir Lucky Reza dari Indonesia.
Wan Bro merupakah salah satu juri yang tidak pernah absen di kejuaraan Battle Drift tahun ini. Ia pun menilai bahwa para drifter Indonesia memiliki kemampuan dan peningkatan yang cukup baik, terlebih untuk beberapa drifter yang telah menjadi perhatiannya dari awal diselenggarakannya Battle Drift musim ini.
"Dengan kemenangan Irdam, sebenarnya telah menunjukkan betapa konsistennya dia dalam mengemudikan kendaraannya. Namun, seperti yang kita duga sejak awal, bahwa finalis memang didominasi oleh drifter-drifter papan atas," kata Wan Bro.
Sementara itu, juri Jepang Jin Horino juga berpendapat, bahwa sebenarnya kemampuan dirfter Indonesia sudah patut untuk diperhitungkan. Ia menyimak betul mulai dari sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga pertarungan yang sesungguhnya. Drifter Indonesia sudah mampu untuk berlaga di tingkat internasional, ujarnya.
Lebih lanjut, Jiin Horino juga memberikan apresiasi kepada Intersport yang telah menggagas kompetisi Battle Drift dengan sedemikian rupa. Ia juga senang bisa diundang ke Indonesia untuk menjadi juri.
Selanjutnya, Intersport akan mengadakan acara puncak bertajuk Intersport World Stage yang diselenggarakan pada akhir tahun 2018. Kompetisi ini akan mempertemukan drifter Indonesia dengan drifter internasional. Intersport World Stage rencananya akan dikemas dalam satu kemasan konsep acara yang berbeda dan belum pernah ada di Indonesia.[/split]
0 komentar: