Meluruskan 7 Mitos yang Salah Tentang HIV/AIDS
Apa yang ada dipikiranmu saat mendengar nama penyakit tersebut. Kebanyakan orang pasti langsung berfikir bahwa penyakit ini adalah salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan dapat menular. Akan tetapi tidak banyak orang tahu bagaimana penularan penyakit ini sebenarnya.
Tidak sedikit yang beranggapan dengan menyentuh pengidap HIV/AIDS mereka bisa tertular. Dan itu menyebabkan pengidap HIV/AIDS atau ODHA sering mendapat perlakukan tidak menyenangkan bahkan dikucilkan. Padahal penyakit HIV/AIDS sama sekali tidak akan menular meski kita berdekatan, berpelukan, menjabat tangan si ODHA tersebut.
Tidak sedikit mitos yang beredar dikalangan masyarakat mengenai HIV/AIDS, mitos yang sebenarnya tidaklah benar namun dipercayai oleh hampir sebagian orang.
Supaya kita tidak terlalu terjerumus oleh mitos, mari kita bahas satu per satu mitos mengenai HIV/AIDS dan fakta didalamnya.
Pertama, APAKAH HIV ITU SAMA DENGAN AIDS?
Jawabannya adalah tidak! HIV dan AIDS itu berbeda.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, virus ini menghancurkan sel CD4(Sel T) dimana sel ini merupakan bagian dari sistem imun yang bertugas melawan infeksi. Singkatnya HIV merupakan sebuah virus.
Saat seseorang terkena infeksi virus HIV terlebih dalam jangka panjang, ia membuatnya kehilangan banyak daya tahan tubuh maka seseorang tersebut sudah masuk dalam tahap AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.
AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV jangka panjang. Tidak semua penderita HIV secara otomatis terjangkit AIDS karena seseorang baru bisa dikatakan terkena AIDS apabila jumlah sel CD4 dalam tubuhnya turun hingga kurang dari 200 sel per 1 ml atau 1 cc darah.
Kedua, MITOS BAHWA HIV/AIDS ADALAH PENYAKIT PENGGUNA NARKOBA DAN HOMOSEKSUAL?
Faktanya HIV tidaklah memandang siapa orang yang akan dijangkitnya, anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua pun dapat terjangkit virus ini. Meskipun demikian pengguna narkoba, homoseksual dan pengguna seks bebas tanpa pengaman merupakan orang-orang yang beresiko terjangkit HIV.
Ketiga, MITOS JIKA HIV/AIDS BISA MENULAR OLEH GIGITAN NYAMUK.
Salah satu penularan HIV/AIDS memang melalui darah tapi sejauh ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa gigitan nyamuk bisa menjadi salah satu cara penularan virus HIV. Karena virus HIV tidaklah bisa berkembang-biak pada tubuh nyamuk ataupun serangga lainnya, maka dari itu anggapan bahwa nyamuk bisa menularkan virus HIV tidaklah benar.
Keempat, MITOS JIKA BERDEKATAN / BERSENTUHAN DENGAN ODHA, MAKA AKAN TERTULAR HIV.
Karena mitos ini banyak sekali orang yang mengabaikan, mengucilkan atau bahkan tidak mau berdekatan dengan seorang ODHA. Mereka takut tertular.
Padahal virus HIV tidaklah akan menular kita meskipun kita :
- Memeluk atau berjabatan tangan dengan ODHA.
- Menghirup udara diruangan yang sama dengan ODHA.
- Berbagi peralatan makanan dengan ODHA.
Perlu diingat penularan HIV hanya bisa terjadi jika ada salah satu cairan tubuh ODHA masuk melalui selaput lendir, luka terbuka pada orang yang tidak terjangkit HIV.
Cairan ini adalah cairan yang mengandung konsentrasi tinggi pada antibodi HIV contohnya seperti darah, air mani, asi dan sumsum tulang belakang.
Kelima, MITOS BAHWA SESAMA PASANGAN ODHA, TIDAK PERLU SEKS AMAN?
Sekalipun kamu dan pasanganmu adalah ODHA namun kamu tetap harus memperhatikan namanya seks aman karena itu bisa mencegah virus berevolusi.
Karena saat kamu tidak melakukan seks aman, besar kemungkinan virus itu akan berevolusi dan saling menginfeksi satu sama lain. Dan ini akan memperparah kondisi si ODHA.
Keenam, MITOS AKAN SEORANG IBU HAMIL YANG TERJANGKIT HIV, SELALU MENULAR PADA JANIN.
Jika seorang ibu hamil yang ternyata seorang ODHA tidak melakukan perawatan maka perbandingan penularan pada si janin adalah 1 : 4. Namun jika ia menjalani perawatan sebelum, sesudah dan pasca melahirkan kemungkinan infeksi pada bayi akan menurun.
Ketujuh, APAKAH GEJALA TERJANGKIT HIV AKAN LANGSUNG MUNCUL?
Ketahuilah bahwa gejala HIV bahkan bisa muncul setelah 10 tahun pertama, dan bisa terlihat seperti gejala flu biasa.
Terjangkit atau tidaknya kita bisa diketahui jika kita melakukan tes HIV.
Itulah beberapa mitos dan fakta mengenai HIV/AIDS.
Virus ini memang harus kita hindari namun bukan berarti kita harus menghindari si pengindapnya atau ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Justru sebagai orang yang sehat kita harus memberikan semangat pada para ODHA agar tetap semangat dalam menjalani hari-harinya.
Tidak sedikit yang beranggapan dengan menyentuh pengidap HIV/AIDS mereka bisa tertular. Dan itu menyebabkan pengidap HIV/AIDS atau ODHA sering mendapat perlakukan tidak menyenangkan bahkan dikucilkan. Padahal penyakit HIV/AIDS sama sekali tidak akan menular meski kita berdekatan, berpelukan, menjabat tangan si ODHA tersebut.
Tidak sedikit mitos yang beredar dikalangan masyarakat mengenai HIV/AIDS, mitos yang sebenarnya tidaklah benar namun dipercayai oleh hampir sebagian orang.
Supaya kita tidak terlalu terjerumus oleh mitos, mari kita bahas satu per satu mitos mengenai HIV/AIDS dan fakta didalamnya.
Pertama, APAKAH HIV ITU SAMA DENGAN AIDS?
Jawabannya adalah tidak! HIV dan AIDS itu berbeda.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, virus ini menghancurkan sel CD4(Sel T) dimana sel ini merupakan bagian dari sistem imun yang bertugas melawan infeksi. Singkatnya HIV merupakan sebuah virus.
Saat seseorang terkena infeksi virus HIV terlebih dalam jangka panjang, ia membuatnya kehilangan banyak daya tahan tubuh maka seseorang tersebut sudah masuk dalam tahap AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.
AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV jangka panjang. Tidak semua penderita HIV secara otomatis terjangkit AIDS karena seseorang baru bisa dikatakan terkena AIDS apabila jumlah sel CD4 dalam tubuhnya turun hingga kurang dari 200 sel per 1 ml atau 1 cc darah.
Kedua, MITOS BAHWA HIV/AIDS ADALAH PENYAKIT PENGGUNA NARKOBA DAN HOMOSEKSUAL?
Faktanya HIV tidaklah memandang siapa orang yang akan dijangkitnya, anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua pun dapat terjangkit virus ini. Meskipun demikian pengguna narkoba, homoseksual dan pengguna seks bebas tanpa pengaman merupakan orang-orang yang beresiko terjangkit HIV.
Ketiga, MITOS JIKA HIV/AIDS BISA MENULAR OLEH GIGITAN NYAMUK.
Salah satu penularan HIV/AIDS memang melalui darah tapi sejauh ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa gigitan nyamuk bisa menjadi salah satu cara penularan virus HIV. Karena virus HIV tidaklah bisa berkembang-biak pada tubuh nyamuk ataupun serangga lainnya, maka dari itu anggapan bahwa nyamuk bisa menularkan virus HIV tidaklah benar.
Keempat, MITOS JIKA BERDEKATAN / BERSENTUHAN DENGAN ODHA, MAKA AKAN TERTULAR HIV.
Karena mitos ini banyak sekali orang yang mengabaikan, mengucilkan atau bahkan tidak mau berdekatan dengan seorang ODHA. Mereka takut tertular.
Padahal virus HIV tidaklah akan menular kita meskipun kita :
- Memeluk atau berjabatan tangan dengan ODHA.
- Menghirup udara diruangan yang sama dengan ODHA.
- Berbagi peralatan makanan dengan ODHA.
Perlu diingat penularan HIV hanya bisa terjadi jika ada salah satu cairan tubuh ODHA masuk melalui selaput lendir, luka terbuka pada orang yang tidak terjangkit HIV.
Cairan ini adalah cairan yang mengandung konsentrasi tinggi pada antibodi HIV contohnya seperti darah, air mani, asi dan sumsum tulang belakang.
Kelima, MITOS BAHWA SESAMA PASANGAN ODHA, TIDAK PERLU SEKS AMAN?
Sekalipun kamu dan pasanganmu adalah ODHA namun kamu tetap harus memperhatikan namanya seks aman karena itu bisa mencegah virus berevolusi.
Karena saat kamu tidak melakukan seks aman, besar kemungkinan virus itu akan berevolusi dan saling menginfeksi satu sama lain. Dan ini akan memperparah kondisi si ODHA.
Keenam, MITOS AKAN SEORANG IBU HAMIL YANG TERJANGKIT HIV, SELALU MENULAR PADA JANIN.
Jika seorang ibu hamil yang ternyata seorang ODHA tidak melakukan perawatan maka perbandingan penularan pada si janin adalah 1 : 4. Namun jika ia menjalani perawatan sebelum, sesudah dan pasca melahirkan kemungkinan infeksi pada bayi akan menurun.
Ketujuh, APAKAH GEJALA TERJANGKIT HIV AKAN LANGSUNG MUNCUL?
Ketahuilah bahwa gejala HIV bahkan bisa muncul setelah 10 tahun pertama, dan bisa terlihat seperti gejala flu biasa.
Terjangkit atau tidaknya kita bisa diketahui jika kita melakukan tes HIV.
Itulah beberapa mitos dan fakta mengenai HIV/AIDS.
Virus ini memang harus kita hindari namun bukan berarti kita harus menghindari si pengindapnya atau ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Justru sebagai orang yang sehat kita harus memberikan semangat pada para ODHA agar tetap semangat dalam menjalani hari-harinya.
0 komentar: