Tak Terima Di Tutup, Dealer Holden Akan Tuntut General Motors
Australia menerima beberapa berita buruk bulan lalu ketika General Motors mengumumkan akan menutup merek Holden-nya. Holden sudah cukup terpuruk ketika merek yang berbasis di Australia itu menghentikan semua produksi ketika Commodore terakhir diluncurkan pada tahun 2017. GM membuat Holden tetap aktif untuk waktu yang singkat, menjual versi rebadged dari produk lain seperti Chevrolet Equinox, tetapi pada akhirnya, GM memutuskan bahwa tidak layak mempertahankan merk ini.
Ini seharusnya menjadi akhir dari cerita Holden tetapi merek Australia itu ternyata tidak mau menyerah tanpa perlawanan. Menurut surat yang diperoleh oleh Car Advice, dealer Holden sekarang mengancam tindakan hukum terhadap CEO GM, Mary Barra.
Surat yang berasal dari firma hukum Australia, HBL Ebsworth dan ditujukan kepada Barra, mengklaim GM "telah mengetahui bahwa mereka mempertimbangkan untuk keluar dari pasar setir-kanan, yang membuat bisnis Holden mati."
HLB Ebsworth juga telah meminta GM untuk menyimpan semua catatan internal mengenai keputusan masa depan Holden karena "jika perselisihan tidak dapat diselesaikan, proses hukum akan dimulai di Australia antara Holden melawan [General Motors]." Firma hukum ini mewakili 185 dealer Holden yang mengoperasikan 203 showroom di Australia dan Selandia Baru dan diyakinkan bahwa merek Holden akan bertahan dalam jangka panjang.
Surat itu mengklaim GM dan Holden "secara konsisten membuat pernyataan kepada dealer yang menyatakan bahwa Holden tetap tinggal di pasar Australia dalam jangka panjang dan akan terus menjual kendaraan" dan bahwa "tanpa mengucapkan sepatah katapun, mereka gagal mengungkapkan risiko bahwa Holden akan berhenti beroperasi di Australia."
GM saat ini sedang terlibat dalam negosiasi kompensasi dengan dealer Holden yang mengklaim penawaran awal "sangat tidak memadai." Sebagian besar dealer Holden dilaporkan telah menjual sebagian besar stok mereka setelah diskon besar yang ditawarkan dari pabrik. Holden mengeluarkan pernyataan tentang masalah ini yang mengatakan "tidak mengomentari litigasi yang sebenarnya atau terancam. Holden sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa mereka telah bertindak tidak patut. Holden percaya penawaran kompensasi kepada para dealernya itu adil." (carbuzz 26/3/2020)
Ini seharusnya menjadi akhir dari cerita Holden tetapi merek Australia itu ternyata tidak mau menyerah tanpa perlawanan. Menurut surat yang diperoleh oleh Car Advice, dealer Holden sekarang mengancam tindakan hukum terhadap CEO GM, Mary Barra.
Surat yang berasal dari firma hukum Australia, HBL Ebsworth dan ditujukan kepada Barra, mengklaim GM "telah mengetahui bahwa mereka mempertimbangkan untuk keluar dari pasar setir-kanan, yang membuat bisnis Holden mati."
HLB Ebsworth juga telah meminta GM untuk menyimpan semua catatan internal mengenai keputusan masa depan Holden karena "jika perselisihan tidak dapat diselesaikan, proses hukum akan dimulai di Australia antara Holden melawan [General Motors]." Firma hukum ini mewakili 185 dealer Holden yang mengoperasikan 203 showroom di Australia dan Selandia Baru dan diyakinkan bahwa merek Holden akan bertahan dalam jangka panjang.
Surat itu mengklaim GM dan Holden "secara konsisten membuat pernyataan kepada dealer yang menyatakan bahwa Holden tetap tinggal di pasar Australia dalam jangka panjang dan akan terus menjual kendaraan" dan bahwa "tanpa mengucapkan sepatah katapun, mereka gagal mengungkapkan risiko bahwa Holden akan berhenti beroperasi di Australia."
GM saat ini sedang terlibat dalam negosiasi kompensasi dengan dealer Holden yang mengklaim penawaran awal "sangat tidak memadai." Sebagian besar dealer Holden dilaporkan telah menjual sebagian besar stok mereka setelah diskon besar yang ditawarkan dari pabrik. Holden mengeluarkan pernyataan tentang masalah ini yang mengatakan "tidak mengomentari litigasi yang sebenarnya atau terancam. Holden sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa mereka telah bertindak tidak patut. Holden percaya penawaran kompensasi kepada para dealernya itu adil." (carbuzz 26/3/2020)
SHARE THIS POST
0 komentar: