Facebook Twitter RSS
banner

Pelajar China Di Australia Jadi Target Penculikan Virtual



Maraknya penculikan virtual yang dilakukan melalui penipuan telpon membuat Kepolisian New South Wales "bersama dengan otoritas China dan otoritas universitas" memperingatkan anggota komunitas pelajar China yang menjadi target. Dilansir dari New York Post, pada 2020 ini, otoritas mengidentifikasi ada 8 aksi "penculikan virtual" yang terjadi, di mana penipu berhasil memperoleh 3,2 juta dollar AS (Rp 46,9 miliar) dari keluarga korban, sebagai tebusan anaknya.

Dalam salah satu kasus, seorang ayah dari China telah membayar sampai lebih dari 2 juta dollar AS (Rp 29,3 miliar) kepada penipu, yang mana sebelumnya sang penipu meningirimkan foto putrinya tercekik dan terikat. Pada saat bersamaan, sang ayah juga menghubungi Kepolisian New South Wales, yang satu jam kemudian menemukan putrinya dalam kondisi tidak terluka di kamar hotel Sydney.

Menurut penyidik, penipu biasanya menelpon siswa asal China dengan menggunakan bahasa Mandarin, menyamar sebagai seorang pejabat dari kedutaan besara atau konsulat China di Australia. Partama-tama mereka menyakinkan siswa yang menjadi target bahwa ia tersandung kasus kejahatan di China atau mengatakan bahwa identitasnya dicuri untuk suatu tindakan kejatan, dan ia harus membayar biaya untuk menghindari tindakan hukum, berupa penangkapan atau deportasi. Kemudian, penipu ini mendorong siswa untuk melanjutkan komunikasi melalui berbagai aplikasi terenskripsi, seperti WeChat dan WhatsApp.

Dalam beberapa kasus, korban diyakinkan untuk memalsukan penculikan untuk mendapatkan sejumlah uang dari keluarganya di China. Lalu, penipu menginstruksikan pelajar China itu untuk menghentikan kontak dengan keluarga dan teman-teman mereka, sementara mereka diminta untuk menyewa kamar hotel dan mengirimkan foto maupun video adegan mereka terikat dan tertutup matanya. File-file tersebut kemudian digunakan oleh penipu untuk dikirimkan kepada kerabat korban di luar negeri.

Diketahui, Direktur Komando Kejahatan Negara Kepolisian New South Wales, Kepala Detektif, Inspektur Darren Bennett mengatakan polisi telah melakukan kontak dengan Kedutaan Besar dan Konsulat China di Sydney tentang penipuan tersebut.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts