Facebook Twitter RSS
banner

Lacak DNA Dari Kaleng Minuman, Polisi AS Pecahkan Kasus Pembunuhan



Hampir 40 tahun, polisi akhirnya berhasil memecahkan kasus pembunuhan seorang wanita bernama Sylvia Quayle di Colorado, Amerika Serikat ( AS). Dalam memecahkan kasus tersebut, penyelidik menggunakan metode yang relatif baru yang disebut genelogo genetik sebagaimana dilansir dari New York Post. Dalam metode tersebut, polisi melacak tersangka menggunakan DNA dari anggota keluarga yang informasi biologisnya terekam.

FBI bermitra dengan perusahaan bernama United Data Connect untuk melacak DNA pada kaleng Coca Cola Vanilla yang diambil dari tempat kejadian perkara (TKP). Hasil dari tes DNA tersebut, polisi mendapatkan pencerahan dan mengarahkan mereka kepada seorang pria bernama David Anderson dari Nebraska, AS.

Pada Agustus 1981, Quayle ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya setelah mengalami pelecehan seksual. Mayatnya ditemukan oleh ayahnya dalam keadaan berlumuran darah dan beberapa kukunya patah. Polisi menemukan, kabel telepon telah diputus dan layar dari jendela kamar mandi Quayle telah dilepas dan dibuang ke dalam hutan. Polisi telah menghabiskan penyelidikan selama beberapa dekade. Namun, mereka tidak berhasil memecahkan teka-teki dan pelaku pembunuhan tersebut.

Menurut Jaksa Wilayah, Anderson akan diadili berdasarkan undang-undang yang berlaku pada 1981. Itu berarti, dia bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat setelah 20 tahun jika dia terbukti bersalah.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts