Facebook Twitter RSS
banner

Akibat Perubahan Iklim Ekstrem,Warga Madagaskar Sampai Makan Lumpur

Bencana kelaparan yang melanda Madagaskar akibat dari perubahan iklim ekstrem, membuat kekeringan berkepanjangan selama bertahun-tahun, hingga membuat masyarakat terpaksa memakan belalang, kaktus, dedaunan, dan lumpur. Situasi yang memprihatinkan di Madagaskar mendorong Direktur eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley berkunjung dan ia menggambarkan situasi negara itu "sesuatu yang Anda lihat di film horor".

“Kami memiliki orang-orang di ambang kelaparan dan tidak ada konflik. Hanya ada perubahan iklim yang paling buruk mempengaruhi mereka,” ungkap Direktur regional WFP untuk Afrika Selatan, Lola Castro. WFP mengatakan Madagaskar, di lepas pantai tenggara Afrika, adalah "negara pertama di dunia yang mengalami kondisi seperti kelaparan sebagai akibat dari krisis iklim." Situasi paling mengerikan di Madagaskar selatan. Lebih dari sebulan yang lalu, PBB memperingatkan bahwa lebih dari satu juta orang di selatan menghadapi "kerentanan pangan akut."

Sebagian besar penduduk Madagaskar selatan bergantung pada pertanian, peternakan, dan perikanan. Produksi pangan turun drastis sejak 2019. Sulit untuk memberikan bantuan ke negara kepulauan itu dan disebutkan wartawan pun sulit mengakses daerah-daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan karena pembatasan terkait virus corona.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts