Polri Klaim Angka Kecelakaan Saat Mudik Turun Hingga 14 Persen
Angka kecelakaan lalu lintas sepanjang musim mudik Lebaran tahun ini diklaim menurun sebesar 14 persen dibanding tahun lalu. Itu disampaikan Kabagpenum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/6).
"Jumlah kecelakaan 1.299 kejadian atau turun 216 kejadian. Dibandingkan hari ke-dua tahun 2016, sebanyak 1.515 kejadian," kata Martinus menyebutkan.
Ia melanjutkan, angka kematian saat arus mudik juga turun dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini sebanyak 292 orang meninggal dunia, sementara tahun lalu 294 orang.
Korban luka berat, lanjut Martinus, juga mengalami penurunan sebesar 122 orang. Tahun lalu, korban luka berat saat arus mudik mencapai 478 orang, sedangkan tahun ini hanya 356 orang.
"Korban luka ringan 1.682 orang dibanding tahun 2016 sebanyak 1.959 orang, atau turun sebanyak 277 orang 14 persen," katanya.
Penurunan juga terlihat dalam kerugian materi yang dialami dari arus mudik Lebaran tahun ini. Tahun lalu kerugian mencapai Rp3,65 miliar, sementara tahun ini hanya Rp2,72 miliar. Artinya, ada penurunan sebesar 25 persen soal itu.
Sementara itu, hasil Operasi Ramadniya 2017 menunjukkan kejadian kecelakaan lalu lintas tertinggi dialami wilayah Polda Jawa Timur dengan 50 kejadian, 11 orang meninggal dunia, luka berat 10 orang, luka ringan 80 orang, dan kerugian materi sebesar Rp58,85 juta.
Disebabkan tidak menjaga jarak kendaraan, ujar Martinus.
Menyusul adalah wilayah Polda Jawa Tengah dengan 22 kejadian, empat orang meninggal dunia, empat orang luka berat, 37 orang luka ringan, dan kerugian materi sebesar Rp32,6 juta.
Polda Sulawesi Selatan merupakan daerah dengan kecelakaan paling sedikit dengan 15 kejadian, dua orang meninggal dunia, 25 orang luka ringan dan kerugian materi sebesar Rp30,55 juta. Tiga ada korban luka berat di daerah itu.
"Jumlah kecelakaan 1.299 kejadian atau turun 216 kejadian. Dibandingkan hari ke-dua tahun 2016, sebanyak 1.515 kejadian," kata Martinus menyebutkan.
Ia melanjutkan, angka kematian saat arus mudik juga turun dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini sebanyak 292 orang meninggal dunia, sementara tahun lalu 294 orang.
Korban luka berat, lanjut Martinus, juga mengalami penurunan sebesar 122 orang. Tahun lalu, korban luka berat saat arus mudik mencapai 478 orang, sedangkan tahun ini hanya 356 orang.
"Korban luka ringan 1.682 orang dibanding tahun 2016 sebanyak 1.959 orang, atau turun sebanyak 277 orang 14 persen," katanya.
Penurunan juga terlihat dalam kerugian materi yang dialami dari arus mudik Lebaran tahun ini. Tahun lalu kerugian mencapai Rp3,65 miliar, sementara tahun ini hanya Rp2,72 miliar. Artinya, ada penurunan sebesar 25 persen soal itu.
Sementara itu, hasil Operasi Ramadniya 2017 menunjukkan kejadian kecelakaan lalu lintas tertinggi dialami wilayah Polda Jawa Timur dengan 50 kejadian, 11 orang meninggal dunia, luka berat 10 orang, luka ringan 80 orang, dan kerugian materi sebesar Rp58,85 juta.
Disebabkan tidak menjaga jarak kendaraan, ujar Martinus.
Menyusul adalah wilayah Polda Jawa Tengah dengan 22 kejadian, empat orang meninggal dunia, empat orang luka berat, 37 orang luka ringan, dan kerugian materi sebesar Rp32,6 juta.
Polda Sulawesi Selatan merupakan daerah dengan kecelakaan paling sedikit dengan 15 kejadian, dua orang meninggal dunia, 25 orang luka ringan dan kerugian materi sebesar Rp30,55 juta. Tiga ada korban luka berat di daerah itu.
0 komentar: