Wanita Pakistan Digunduli Karena Tolak Menari Di Depan Teman Suami
Menolak menari di depan teman-teman sang suami, seorang wanita bernama Asma Aziz mendapat perlakuan buruk dari suaminya yang bernama Mian Faisal dengan memukuli dan menggunduli rambutnya. Insiden ini diketahui setelah Asma Aziz mengunggah videonya, masih dengan kepala plontos, ke media sosial untuk meminta pertolongan dari pemerintah dan publik.
Setelah video itu viral, Inspektur Jenderal Kepolisian (IGP) provinsi Punjam, Amjad Javed Saleemi, memerintahkan agar suami tersebut segera ditangkap. Menurut informasi yang dihimpun polisi, sang suami dan teman-temannya menelanjangi perempuan itu, menghajarnya dengan menggunakan pipa, dan menggunduli kepalanya.
Dilansir dari Gulf News, Asma Aziz mengaku saat menikah empat tahun lalu, Asma mengira suaminya amat mencintai dirinya. Namun, usai resmi menikah perilaku Mian berubah 180 derajat. Asma kemudian mengatakan, suaminya mulai kerap memukuli dirinya saat sedang mabuk serta kerap mengundang teman-temannya untuk berpesta di kediaman mereka. Asma mengatakan, satu ketika dia berhasil melarikan diri dan melapor ke polisi. Namun, polisi menolak menerima laporan tanpa mendapatkan uang sogokan.
Di dalam video itu, Asma meminta bantuan publik karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia dan tidak ada yang membelanya. Menurut laporan Komisi HAM Pakistan, lebih dri 2.500 kekerasan terhadap perempuan dilaporkan tahun lalu. Sementara itu, menurut Komisi untuk Status Perempuan Punjab (PCSW) pada 2018 sebanyak 3.860 perempuan menjadi korban KDRT.
Setelah video itu viral, Inspektur Jenderal Kepolisian (IGP) provinsi Punjam, Amjad Javed Saleemi, memerintahkan agar suami tersebut segera ditangkap. Menurut informasi yang dihimpun polisi, sang suami dan teman-temannya menelanjangi perempuan itu, menghajarnya dengan menggunakan pipa, dan menggunduli kepalanya.
Dilansir dari Gulf News, Asma Aziz mengaku saat menikah empat tahun lalu, Asma mengira suaminya amat mencintai dirinya. Namun, usai resmi menikah perilaku Mian berubah 180 derajat. Asma kemudian mengatakan, suaminya mulai kerap memukuli dirinya saat sedang mabuk serta kerap mengundang teman-temannya untuk berpesta di kediaman mereka. Asma mengatakan, satu ketika dia berhasil melarikan diri dan melapor ke polisi. Namun, polisi menolak menerima laporan tanpa mendapatkan uang sogokan.
Di dalam video itu, Asma meminta bantuan publik karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia dan tidak ada yang membelanya. Menurut laporan Komisi HAM Pakistan, lebih dri 2.500 kekerasan terhadap perempuan dilaporkan tahun lalu. Sementara itu, menurut Komisi untuk Status Perempuan Punjab (PCSW) pada 2018 sebanyak 3.860 perempuan menjadi korban KDRT.
0 komentar: