300 Orang Di Iran Tewas Minum Metanol Yang Dikira Obat Virus Corona
Dikira bisa mengobati virus corona, hampir 300 orang di Iran dilaporkan tewas setelah menenggak metanol. Diketahui, negara Iran malarang minuman keras dan jika ada orang yang menginginkannya, mereka harus mendapatkannya secara ilegal. Kabar palsu tentang obat virus corona menyebar di media sosial seantero Iran, di tengah anggapan pemerintah meremehkan wabah ini sebelum menyebar.
Dilansir dari New York Post, Dr Knut Erik Hovda yang mempelajari metanol mengatakan, dia mengkhawatirkan wabah di sana jauh lebih buruk dari yang diberitakan. Hovda berujar dengan virus yang semakin menyebar, publik setempat tidak menyadari ada bahaya lain yang mengintai. "Ketika mereka terus meminum ini (metanol), maka bakal semakin banyak kabar ada orang yang keracunan," ujar toksikolog klinis di Oslo itu. Ketakutan akan virus tersebut, ditambah percaya dengan kabar di internet, membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan menenggak alkohol mengandung metanol.
Dilansir dari New York Post, Dr Knut Erik Hovda yang mempelajari metanol mengatakan, dia mengkhawatirkan wabah di sana jauh lebih buruk dari yang diberitakan. Hovda berujar dengan virus yang semakin menyebar, publik setempat tidak menyadari ada bahaya lain yang mengintai. "Ketika mereka terus meminum ini (metanol), maka bakal semakin banyak kabar ada orang yang keracunan," ujar toksikolog klinis di Oslo itu. Ketakutan akan virus tersebut, ditambah percaya dengan kabar di internet, membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan menenggak alkohol mengandung metanol.
0 komentar: