Transplantasi Tangan Antar Gender, Gadis India Ini Pertama Di Asia
Seorang gadis asal India bernama Shreya Siddanagowder menjadi orang pertama di Asia yang menjalani transplantasi tangan antar gender. Gadis asal India ini terpaksa menjalani transplantasi tangan, karena mengalami kecelakaan bus tahun 2016 silam.
Kejadian itu membuat kedua tangan Shreya harus diamputasi dari siku ke bawah. Satu tahun kemudian, ia datang ke Amrita Institute untuk mendaftar transplantasi. Karena transplantasi ini jarang terjadi, Shreya harus menunggu beberapa bulan lagi. Namun, saat ia balik ke hotel, ia dihubungi oleh pihak rumah sakit untuk tes darah. Pasalnya, ada seorang anak laki-laki bernama Sachin, yang diketahui mengalami mati otak karena kecelakaan sepeda.
Keluarga Sachin setuju jika tangan dan organ lain milik Sachin didonorkan. Untungnya, sampel darah Shreya dengan Sachin cocok sehingga transplantasi tangan bisa dilakukan. Proses transplantasi ini akhirnya bisa dilakukan pada 9 Agustus 2017, dengan dibantu oleh 20 ahli bedah dan 16 anestesi selama 13 jam lamanya.
Pertama-tama, tangan donor ditempelkan tulang, lalu arteri, vena, dan otot tendon sebelum kulit dijahit ke anggota tubuh bagian atas Shreya. Satu tahun sejak operasi itu, Shreya harus menjalani fisioterapi intensif. Transplantasi tangan yang dialami Shreya membuat berat badannya jadi turun, karena lemak ekstra perlahan larut menyesuaikan dengan anggota tubuh bagian atas yang lebih ramping. Jari-jari Shreya juga terlihat ramping dalam waktu 3 hingga 4 bulan.
⠀
Iyer, dari Amrita Institue menduga hormon wanita yang dimiliki Shreya membawa pengaruh besar terhadap perubahan yang ada. Walaupun bentuk dan warna kulit tangan hasil transplantasi masih menyesuaikan dengan tubuh Shreya, para ahli belum bisa memberikan penjelasan lebih mendalam terhadap kondisi tersebut.
⠀
Kejadian itu membuat kedua tangan Shreya harus diamputasi dari siku ke bawah. Satu tahun kemudian, ia datang ke Amrita Institute untuk mendaftar transplantasi. Karena transplantasi ini jarang terjadi, Shreya harus menunggu beberapa bulan lagi. Namun, saat ia balik ke hotel, ia dihubungi oleh pihak rumah sakit untuk tes darah. Pasalnya, ada seorang anak laki-laki bernama Sachin, yang diketahui mengalami mati otak karena kecelakaan sepeda.
Keluarga Sachin setuju jika tangan dan organ lain milik Sachin didonorkan. Untungnya, sampel darah Shreya dengan Sachin cocok sehingga transplantasi tangan bisa dilakukan. Proses transplantasi ini akhirnya bisa dilakukan pada 9 Agustus 2017, dengan dibantu oleh 20 ahli bedah dan 16 anestesi selama 13 jam lamanya.
Pertama-tama, tangan donor ditempelkan tulang, lalu arteri, vena, dan otot tendon sebelum kulit dijahit ke anggota tubuh bagian atas Shreya. Satu tahun sejak operasi itu, Shreya harus menjalani fisioterapi intensif. Transplantasi tangan yang dialami Shreya membuat berat badannya jadi turun, karena lemak ekstra perlahan larut menyesuaikan dengan anggota tubuh bagian atas yang lebih ramping. Jari-jari Shreya juga terlihat ramping dalam waktu 3 hingga 4 bulan.
⠀
Iyer, dari Amrita Institue menduga hormon wanita yang dimiliki Shreya membawa pengaruh besar terhadap perubahan yang ada. Walaupun bentuk dan warna kulit tangan hasil transplantasi masih menyesuaikan dengan tubuh Shreya, para ahli belum bisa memberikan penjelasan lebih mendalam terhadap kondisi tersebut.
⠀
0 komentar: