Debat Soal Vaksin, Petarung MMA Ini Cekik & Tusuk Dokter
Seorang petarung MMA bernama Akmal Khozhiev (27 tahun) ditahan di Guam karena diduga mencekik dan menusuk Dr Miran Ribati dengan tulang hewan sisa makanan. Dilansir dari The Sun, ibu Khozhiev dan saudara perempuannya telah mencoba menghentikan serangan Khozhiev terhadap dokter tersebut yang berdebat soal vaksinasi Covid-19.
Namun, usaha menghentikan pria anti-vaksin itu sia-sia. Dokter itu meninggal karena luka fatal dari serangan pria petarung MMA tersebut. Dr Ribati adalah ahli radiologi yang berusia 44 tahun yang tinggal di Guam selama lebih dari satu dekade. Pria petarung MMA itu sudah dikenal sebagai anti-vaksin, menjalankan kampanye melawan vaksin Covid-19 di media sosial.
Awalnya, petarung MMA anti-vaksin menganggap Dr Ribati sebagai kliennya saat makan malam bersama. Namun, kemudian mereka saling berdebat soal vaksinasi Covid-19. Pihak berwenang di Guam telah mendakwanya dengan pembunuhan dan penyerangan yang parah, penggunaan senjata mematikan, pencekikan, penusukan yang kejam, penyerangan dan kekerasan keluarga.
Namun, usaha menghentikan pria anti-vaksin itu sia-sia. Dokter itu meninggal karena luka fatal dari serangan pria petarung MMA tersebut. Dr Ribati adalah ahli radiologi yang berusia 44 tahun yang tinggal di Guam selama lebih dari satu dekade. Pria petarung MMA itu sudah dikenal sebagai anti-vaksin, menjalankan kampanye melawan vaksin Covid-19 di media sosial.
Awalnya, petarung MMA anti-vaksin menganggap Dr Ribati sebagai kliennya saat makan malam bersama. Namun, kemudian mereka saling berdebat soal vaksinasi Covid-19. Pihak berwenang di Guam telah mendakwanya dengan pembunuhan dan penyerangan yang parah, penggunaan senjata mematikan, pencekikan, penusukan yang kejam, penyerangan dan kekerasan keluarga.
0 komentar: