Warga Australia Kebanyakan Nimbun Uang Kertas Selama Pandemi
Penampakan uang kertas pecahan 50 dan 100 dollar semakin langka. Diketahui, sebelum pandemi, ada sekitar 80 miliar dollar uang kertas yang beredar di Australia. Sekarang ada 100 miliar dollar, tapi uang-uang itu tidak ada di mesin kasir. Apalagi, selama pandemi penjualan online melonjak karena toko-toko tutup. Mereka yang tetap buka lebih menyukai metode pembayaran tap-and-go yang higienis dengan menggunakan kartu bank atau perangkat telepon pintar.
Tapi jumlah uang kertas yang beredar justru sangat besar. Masalahnya, uang ini kebanyakan disimpan di bawah kasur atau disembunyikan di laci lemari. Praktik menimbun uang tunai telah diketahui sebelumnya di masa pandemi. Tapi data terbaru dari RBA menunjukkan bahwa penimbunan terus berlanjut. Sebagian besar uang tunai yang ditarik dari ATM selama pandemi adalah pecahan 50 dan 100 dollar Australia. Uang ini umumnya tidak digunakan untuk membeli barang. Di kafe-kafe lokal juga semakin jarang konsumen yang membayar dengan uang kontan.
Tren ini merupakan anomali. Sebab saat ini orang semakin menjauh dari uang tunai. Meski uang tunai masih digunakan di beberapa tempat, tetapi tren jangka panjang jelas bergerak ke arah transaksi digital. Perubahan ini menjadi salah satu alasan mengapa RBA telah mengumumkan tinjauan tentang bagaimana uang kertas didistribusikan ke dalam perekonomian.
0 komentar: