Facebook Twitter RSS
banner

Istri Diktator Korsel Ini Minta Maaf Atas Pemerintahan Suaminya

Diktator Korea Selatan, Chun Doo-hwan meninggal di rumahnya di Seoul dalam usia 90 tahun, tapi tetap menjadi salah satu tokoh paling dibenci di Korsel. Sang istri bernama Lee Son-ja meminta maaf atas rasa sakit dan luka akibat pemerintahan suaminya. "Atas nama suami saya, saya ingin meminta maaf sedalam-dalamnya kepada mereka yang menderita rasa sakit dan luka selama masa jabatannya," kata Lee Soon-ja, istri Chun Doo-hwan, pada hari terakhir upacara pemakaman suaminya itu selama lima hari.

Chun Doo-hwan menjabat sebagai presiden Korea Selatan dari 1980 hingga 1988. Ia memerintah dengan tangan besi, dikenal sebagai "Penjagal Gwangju" karena memerintahkan pasukannya menumpas pemberontakan melawan kekuasaannya pada 1980 di kota itu. Chun Doo-hwan sendiri tidak pernah meminta maaf selama hidupnya atas kekejamannya, dan berkutat dengan berbagai persidangan di tahun-tahun terakhir hidupnya.

Sekitar 200 orang tewas atau hilang selama pemberontakan di Gwangju, menurut angka resmi, tetapi para aktivis menyebut jumlah korban mungkin tiga kali lebih banyak. Chun Doo-hwan dihukum karena pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati pada 1996, tetapi hukumannya diringankan setelah banding dan dibebaskan usai mendapat ampunan presiden.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts