Tel Aviv Menjadi Kota Termahal Di Dunia
Kota di Israel bernama Tel Aviv menjadi kota termahal di dunia untuk ditinggali menurut Economist Intelligence Unit (EIU). Secara umum, peringkat teratas masih didominasi oleh kota-kota Eropa dan kota-kota maju Asia, sementara kota-kota Amerika Utara dan China tetap relatif murah.
Tel Aviv menududuki peringkat pertama karena kekuatan mata uang Shekel Israel terhadap dollar AS, serta meningkatnya harga transportasi dan bahan makanan. Data tahun ini dikumpulkan pada Agustus dan September, ketika harga barang dan komoditas naik di seluruh dunia.
Rata-rata, harga naik 3,5 persen dalam mata uang lokal, yang merupakan tingkat inflasi tercepat yang tercatat dalam lima tahun terakhir. Angka inflasi rata-rata ini tidak termasuk empat kota dengan tingkat yang sangat tinggi: Caracas, Damaskus, Buenos Aires, dan Teheran.
Pembatasan sosial akibat pandemi virus corona telah mengganggu pasokan barang, menyebabkan kelangkaan dan harga lebih tinggi menurut Upasana Dutt, Kepala Worldwide Cost of Living EIU. Dia menambahkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak sangat mencolok.
"Tahun-tahun mendatang, kita akan melihat biaya hidup meningkat lebih jauh di banyak kota karena upah meningkat di banyak sektor. Namun, kita juga akan melihat bank sentral menaikkan suku bunga, dengan hati-hati, untuk membendung inflasi. Jadi kenaikan harga harus mulai moderat dari level tahun ini," jelas Dutt.
Tel Aviv menududuki peringkat pertama karena kekuatan mata uang Shekel Israel terhadap dollar AS, serta meningkatnya harga transportasi dan bahan makanan. Data tahun ini dikumpulkan pada Agustus dan September, ketika harga barang dan komoditas naik di seluruh dunia.
Rata-rata, harga naik 3,5 persen dalam mata uang lokal, yang merupakan tingkat inflasi tercepat yang tercatat dalam lima tahun terakhir. Angka inflasi rata-rata ini tidak termasuk empat kota dengan tingkat yang sangat tinggi: Caracas, Damaskus, Buenos Aires, dan Teheran.
Pembatasan sosial akibat pandemi virus corona telah mengganggu pasokan barang, menyebabkan kelangkaan dan harga lebih tinggi menurut Upasana Dutt, Kepala Worldwide Cost of Living EIU. Dia menambahkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak sangat mencolok.
"Tahun-tahun mendatang, kita akan melihat biaya hidup meningkat lebih jauh di banyak kota karena upah meningkat di banyak sektor. Namun, kita juga akan melihat bank sentral menaikkan suku bunga, dengan hati-hati, untuk membendung inflasi. Jadi kenaikan harga harus mulai moderat dari level tahun ini," jelas Dutt.
0 komentar: