Mengenal Chip Semikonduktor, Komponen Penting Mobil
Mobilman Chip semikonduktor menjadi salah satu komponen krusial mobil era modern. Sayangnya, komponen tersebut saat ini sedang dalam masa krisis.
Dengan begitu, banyak pabrikan mobil memutar otak agar produksi mobil tetap berjalan.
Sebenarnya, apa fungsi dari chip semikonduktor?
Ukuran Kecil, Fungsi Besar
Chip yang terbuat dari bahan semikonduktor ini merupakan komponen yang berfungsi untuk menyalakan berbagai fitur elektrik pada mobil.
Kelangkaan ini dimulai pada awal masa pandemi Covid-19.
Saat itu, penjualan mobil mulai menurun akibat daya beli masyarakat yang terdampak oleh berbagai kebijakan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Baca juga:
Aturan Baru Urus SIM dan STNK Wajib BPJS, Kapan Berlakunya?
BPJS Jadi Syarat Perpanjang SIM dan STNK, Simak Penjelasannya
Pabrikan mobil juga terkena dampaknya, mulai dari berkurangnya tenaga kerja hingga penutupan sementara.
Salah satu aturan saat pandemi adalah aturan WFH (Work Frome Home).
Kebijakan WFH membuat penjualan gawai untuk bekerja seperti laptop dan ponsel meroket.
Belum lagi alat elektronik lainnya seperti game console hingga TV yang dibutuhkan demi hiburan di rumah.
Semua alat elektronik tersebut membutuhkan chip semikonduktor.
Dengan begitu, pesanan chip konduktor untuk alat elektronik jadi semakin lebih banyak dibanding untuk otomotif.
Selain itu, dikutip dari CNN Indonesia (23/02/2022) penyebab lain dari kelangkaan chip ini adalah sanksi untuk perusahaan teknologi China dari Amerika Serikat.
Chip semikonduktor merupakan komponen yang terbuat dari bahan semi konduktor.
Semi konduktor berarti alat tersebut dapat menjalani dua fungsi, yaitu sebagai konduktor (penghantar listrik) atau isolator (bukan penghantar listrik).
Sehingga, chip tersebut dapat mengatur aluran listrik pada fitur elektrik mobil.
Fungsi Chip Semikonduktor
Chip Semikonduktor merupakan komponen yang sangat penting untuk mobil modern.
Berbagai fitur mulai dari sensor sabuk pengaman, power window, head unit, EPS, hingga ABS sangat bergantung pada komponen mungil tersebut.
Belum lagi fitur konvensional yang beralih menjadi elektrik seperti electronic parking brake yang mulai disematkan di banyak mobil.
Dampak dari kelangkaan chip semikonduktor pun tidak main-main.
Pada tahun 2021 lalu, dua pabrikan mobil asal Jepang yaitu Mazda dan Nissan bahkan menghentikan sementara produksi mereka.
Di Indonesia, salah satu produsen mobil yang penjualannya terganggu adalah PT Honda Prospect Motor (HPM).
HPM mengatakan bahwa saat ini mereka sedang mengorbankan produksi beberapa model seperti Mobilio dan CR-V.
Produsen asal Jepang tersebut juga menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang memprioritaskan produksi mobil dengan demand yang tinggi.
Salah satu model Honda yang memiliki demand tinggi adalah Honda Brio.
Pihak HPM mengatakan bahwa setiap komponen datang, mereka akan memprioritaskan untuk produksi Honda Brio.
LINK ASLINYA DI SINI
0 komentar: