Kei Car Terancam Punah Karena Kehadiran Mobil Listrik Di Jepang

Beberapa mobil terkecil di dunia hanya dijual di Jepang. Kei car, yang diterjemahkan menjadi "mobil ringan," telah ada sejak tahun 1949 dan tetap sangat populer sejak saat itu. Mereka murah untuk dibeli dan dirawat, memiliki pajak pembelian yang lebih rendah, dan jarang diekspor.



Tetapi waktu berubah dengan cepat dan kei car sekarang menghadapi ancaman terbesarnya: kendaraan listrik.

Bloomberg melaporkan bahwa menyusul rencana Perdana Menteri Jepang, Suga untuk mendekarbonisasi negara itu pada tahun 2050, yang akan membuka jalan bagi kendaraan listrik baterai murni, kei car bermesin bensin yang sangat hemat bahan bakar tidak lagi diperlukan. Tetapi mungkin akan ada sisi negatif bagi pembeli. Meskipun kei car dapat dengan mudah dialiri arus listrik, hal itu akan menambah biaya sekitar 9.600 USD hingga 19.200 USD ke harga aslinya.

"Keterjangkauan dan kenyamanan adalah inti dari mobil kompak," kata Hitoshi Horii, kepala Asosiasi Kendaraan Mini Jepang. "Mobil-mobil ini adalah mobilitas penting yang berfungsi sebagai infrastruktur dan menggantikan transportasi umum." Kei car tidak hanya ditemukan di kota-kota dengan jalan sempit, tetapi juga di daerah pedesaan yang kurang angkutan umum.

Bahkan Akio Toyoda, CEO Toyota dan cucu pendiri perusahaan, mengungkapkan kata-kata kasar pada bulan Desember lalu mengenai dorongan EV dari pemerintah dan kematian kei car. "Kei car adalah mobil nasional Jepang," katanya kepada audiens Asosiasi Produsen Mobil Jepang, "Orang mungkin dapat tinggal di kota tanpa mobil ini, tetapi begitu Anda berada di daerah pedesaan, mobil ini adalah kebutuhan." Secara umum, kei car menarik bagi para lansia dan wanita, banyak dari mereka memiliki anggaran terbatas. (carbuzz 3/2/2021)