Bocah Ini Harus Lalui Banyak Operasi Karena Telan Baterai
Seorang ibu bernama Trista Hamsmith, sangat khawatir ketika putrinya Reese yang periang menjadi lesu, sesak dan terengah-engah. Awalnya dokter spesialis anak mendiagnosisnya dengan infeksi pernapasan dan memberinya obat selama akhir pekan. Namun, begitu Hamsmith menyadari bahwa baterai kancing dari remote control hilang, sang ibu bergegas membawa bayinya ke ruang gawat darurat.
Dokter Emily Durkin menerangkan menelan baterai kancing dapat menyebabkan cedera serius pada beberapa anak, terutama jika baterainya tersangkut di kerongkongan. Esofagus memiliki dua area yang sempit, di ujung atas dan bawah, dan baterai kancing seringkali terjebak di sana.
Reese menjalani operasi darurat pada akhir Oktober dan sempat dibebaskan pulang ke rumah setelah tinggal sebentar di rumah sakit. Beberapa hari kemudian, keluarga Hamsmith kembali ke ruang gawat darurat saat kondisi Reese mulai menurun kembali. Dokter bedah ingin melakukan CT scan.
Ternyata luka itu menembus trakea dan esofagusnya. Saat terowongan itu terbentuk, udara pergi ke tempat yang tidak seharusnya. Makanan dan minuman juga pergi ke tempat yang tidak boleh dituju. Dokter memberi Reese tabung gastronomi untuk membantunya menerima nutrisi dengan melewati lubang itu. Dia kembali ke kamar rumah sakitnya dibius dengan ventilator.
Tak lama, para dokter harus menopangnya lagi ventilator dengan sedikit keberhasilan. Mereka memutuskan untuk memberikan Reese trakeostomi untuk membantunya bernapas. Operasi trakeostomi berjalan dengan baik, tetapi tiga hari kemudian, Reese mulai berjuang kembali. Dokter mengganti selang trakeostomi dan mencoba intervensi lain, tetapi tanda-tanda vital Reese menurun dan meninggal pada 17 Desember 2020.
Hamsmith mengatakan dia ingin cerita Reese dibagikan sehingga orang tua lain memahami bahaya baterai kancing. Pada akhirnya, dia berharap pabrikan akan mulai membuat baterai yang lebih aman dan Kongres akan mengatasi masalah ini.
0 komentar: