Facebook Twitter RSS
banner

Kutukan Raja Tutankhamun Di Mesir Masih Menjadi Misteri

Seorang bangsawan Inggris dan ahli Mesir Kuno amatir, George Herbert atau Lord Carnarvon kelima yang membantu membiayai pencarian makam Raja Tut atau Raja Tutankhamun yang dilakukan oleh Howard Carter. Ia juga secara seremonial ikut membuka ruang pemakaman firaun muda itu di Lembah Para Raja Mesir.

Dilansir dari Livescience.com, Carnarvon meninggal pada 5 April 1923. Kematiannya, secara luas dianggap sebagai misteri dan dengan cepat dikaitkan dengan kutukan Raja Tut. Namun menurut penelitian bahwa Raja Tut mengalami infeksi gangren pada usia 19 tahun sebelum kematiannya. Gangrene adalah kondisi matinya jaringan tubuh akibat tidak mendapat pasokan darah yang cukup.

Pada 26 November 1922, makam Raja Tut ditemukan dan pada 16 Februari 1923 makamnya dibuka. Sejak makam Raja Tutankhamun ditemukan di Lembah Para Raja Mesir, beredar cerita bahwa mereka yang berani melanggar tempat peristirahatan terakhir raja muda itu akan menghadapi kutukan yang mengerikan.

Penelitian pada 2002 tentang tingkat kelangsungan hidup 44 orang Barat yang diidentifikasi oleh Howard Carter berada di Mesir saat makam Raja Tut diperiksa. Kutukan itu dikatakan tidak mempengaruhi penduduk asli Mesir maupun orang-orang yang di dalam makam. Penelitian dilakukan, membandingkan 25 orang yang hadir pada pembukaan atau pemeriksaan makam dengan orang lain yang tidak hadir di sana. Beberapa ahli menerangkan kematian Carnarvon pada kenyataannya karena ia telah memiliki riwayat kesehatan yang buruk sebelum dia tiba di Kairo, dan ditambah ia mengalami infeksi gigitan nyamuk di pipinya.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts