Facebook Twitter RSS
banner

Harga Pertamax Naik, Bagaimana Nasib Pertalite?



Mobilman – PT Pertamina Persero resmi menaikkan produk bahan bakar Pertamax, Jumat (1/4/2022). Semula, Pertamax yang dijual Rp9.000, mengalami kenaikan harga sebesar 3.500 menjadi Rp12.500.

Kenaikan harga BBM ini merupakan salah satu dampak dari naiknya harga minyak dunia. Harga minyak dunia melonjak di atas 100 US Dollar per barel.

Harga minyak mentah Indonesia (ICP) pun ikut melambung tinggi, menjadi US$ 114,55 per barel, dari sebelumnya US$ 73,36 per barel.pada bulan Desember 2021.

Karena itu, PT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga perlu melakukan penyesuaian harga BBM untuk menekan beban keuangan Pertamina serta menjamin tersedianya dan tersalurkannya BBM di Indonesia.

Baca juga:






Walaupun mengalami kenaikan, pihak Pertamina mengklaim bahwa harga tersebut masih terjangkau jika dibandingkan dengan nilai keekonomiannya.

Menurut Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat memberikan pernyataan bahwa nilai keekonomian BBM RON 92 untuk bulan Maret mencapai Rp. 14.526 per liter.

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan bahwa harga Pertamax lebih kompetitif.

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya,” ujar Irto.

“Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019,” tambahnya.

Untuk BBM RON 90 seperti Pertalite, hingga berita ini ditulis, harganya masih sama yaitu Rp. 7.650 per liter.

Namun, ada kabar bahwa Pertalite dan gas 3 Kg juga akan mengalami kenaikan harga secara bertahap.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhur Binsar Panjaitan mengatakan bahwa tidak hanya Pertamax, namun harga Pertalite bakal naik.

“Overall yang akan terjadi (kenaikan) itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu kita bertahap. Jadi nanti 1 April, nanti Juli, nanti bulan September. Itu semua bertahap dilakukan oleh Pemerintah,” ujar Luhut.

Walaupun mengalami kenaikan, Luhut menjelaskan bahwa subsidi akan tetap ada.

“Tapi seperti misalnya (gas) 3 Kg ini kan dari 2007 tidak pernah naik harganya, kan tidak fair juga,” jelas Luhut.

LINK ASLI DI SINI


SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts