Akibat Virus Ransomware Wannacry, Pabrik Honda Di Tokyo Terhenti
Virus ransomware WannaCry telah menyerang pabrik Honda Sayama di dekat Tokyo, menyebabkan produsen mobil tersebut menghentikan produksinya pada awal minggu ini setelah menemukan bahwa jaringan komputernya telah diserang oleh virus tersebut. Nenurut laporan Automotive News. Pabrik Sayama memproduksi sedan Accord, Odyssey, dan Step Wagon, dengan total output harian sekitar 1.000 kendaraan
Virus ransomware WannaCry telah mengunci lebih dari 200.000 komputer di lebih dari 15 negara, dan meskipun serangan telah melambat, pakar keamanan memperingatkan bahwa virus yang lebih baru dapat mengikuti. Menurut perwakilan perusahaan Honda, produksi unitnya di pabrik lain belum terpengaruh. Dan operasi di pabrik Sayama telah dilanjutkan pada hari Selasa, kata seorang jurubicara Honda..
Sebelumnya, Renault dan Nissan juga terpengaruh oleh serangan ransomware bulan lalu, mengulur produksinya di pabrik-pabrik di Jepang, Inggris, Prancis, Rumania, dan India. Virus WannaCry juga mendapat perhatian luas saat menyerang komputer di rumah sakit NHS di Inggris. Virus ransomware mengeksploitasi kerentanan keamanan di komputer tanpa adanya patch Microsoft, atau dengan versi Windows yang terlalu tua untuk digunakanya.
Virus tersebut ditemukan telah mempengaruhi jaringan Honda secara internasional, dengan Jepang, Amerika Utara, Eropa, China, dan wilayah lainnya. Meskipun ada upaya mengamankan sistem komputernya, namun virus tersebut sempat mengganggu operasional pabrik, toko dan rumah sakit di seluruh dunia.
Virus ransomware WannaCry telah mengunci lebih dari 200.000 komputer di lebih dari 15 negara yang akhirnya serangan virus tersebut mulai melambat. Tetapi pakar keamanan memperingatkan bahwa virus yang lebih baru mulai mengikuti. Produksi Honda di pabrik lain belum terpengaruh, kata perusahaan itu, menambahkan bahwa operasi di pabrik Sayama telah dilanjutkan pada hari Selasa, kata seorang jurubicara Honda.
Renault dan Nissan juga pernah terpengaruh oleh serangan ransomware bulan lalu, mengulur produksi di pabrik-pabrik di Jepang, Inggris, Prancis, Rumania, dan India. Menurut laporan tersebut. Virus WannaCry mendapat perhatian luas saat menyerang komputer di rumah sakit NHS di Inggris. Virus ransomware mengeksploitasi kerentanan keamanan di komputer tanpa patch Microsoft, atau dengan versi Windows yang terlalu tua untuk menggunakannya. (Pautan, 22/6/2017)
Virus ransomware WannaCry telah mengunci lebih dari 200.000 komputer di lebih dari 15 negara, dan meskipun serangan telah melambat, pakar keamanan memperingatkan bahwa virus yang lebih baru dapat mengikuti. Menurut perwakilan perusahaan Honda, produksi unitnya di pabrik lain belum terpengaruh. Dan operasi di pabrik Sayama telah dilanjutkan pada hari Selasa, kata seorang jurubicara Honda..
Sebelumnya, Renault dan Nissan juga terpengaruh oleh serangan ransomware bulan lalu, mengulur produksinya di pabrik-pabrik di Jepang, Inggris, Prancis, Rumania, dan India. Virus WannaCry juga mendapat perhatian luas saat menyerang komputer di rumah sakit NHS di Inggris. Virus ransomware mengeksploitasi kerentanan keamanan di komputer tanpa adanya patch Microsoft, atau dengan versi Windows yang terlalu tua untuk digunakanya.
Virus tersebut ditemukan telah mempengaruhi jaringan Honda secara internasional, dengan Jepang, Amerika Utara, Eropa, China, dan wilayah lainnya. Meskipun ada upaya mengamankan sistem komputernya, namun virus tersebut sempat mengganggu operasional pabrik, toko dan rumah sakit di seluruh dunia.
Virus ransomware WannaCry telah mengunci lebih dari 200.000 komputer di lebih dari 15 negara yang akhirnya serangan virus tersebut mulai melambat. Tetapi pakar keamanan memperingatkan bahwa virus yang lebih baru mulai mengikuti. Produksi Honda di pabrik lain belum terpengaruh, kata perusahaan itu, menambahkan bahwa operasi di pabrik Sayama telah dilanjutkan pada hari Selasa, kata seorang jurubicara Honda.
Renault dan Nissan juga pernah terpengaruh oleh serangan ransomware bulan lalu, mengulur produksi di pabrik-pabrik di Jepang, Inggris, Prancis, Rumania, dan India. Menurut laporan tersebut. Virus WannaCry mendapat perhatian luas saat menyerang komputer di rumah sakit NHS di Inggris. Virus ransomware mengeksploitasi kerentanan keamanan di komputer tanpa patch Microsoft, atau dengan versi Windows yang terlalu tua untuk menggunakannya. (Pautan, 22/6/2017)
0 komentar: