CEO Uber Travis Kalanick Mengundurkan Diri, Apa Penyebabnya?
CEO Uber Travis Kalanick akhirnya memutuskan diri untuk angkat kaki diperusahaan miliknya. Mundurnya Kalanick ditengarai karena mendapat tekanan dari para investor Uber.
Uber dan Travis Kalanick memiliki hubungan yang begitu lekat lekat, selain Garret Camp tentunya. Mereka membangun Uber dengan konsep menghubungkan calon penumpang dengan mobil pribadi yang disewakan.
Mulai tahun 2008, Uber menjadi inspirasi bagi layanan ride sharing dan berhasil mengguncang industri taksi, karena mampu menawarkan tarif yang lebih murah dari taksi konvensional pada umumnya. Di tahun 2015 saja, Uber sudah beroperasi di 300 kota dan 58 negara.
kabar sebelumnya, Kalanick disebut memperoleh desakan dari lima investor besar Uber. Salah satunya adalah dari perusahaan ventura Benchmark yang mendesaknya segera mundur melalui sebuah surat seperti yang dilaporkan oleh New York Times.
Surat itu bertajuk "Moving Uber Forward" berisi tuntutan investor agar terjadi perombakan di kepemimpinan Uber.
Kalanick mendiskusikan tuntutan itu setidaknya dengan seorang anggota direksi dan sejumlah investor. Setelah beberapa jam berlalu, Kalanick pun dikabarkan setuju dengan keinginan para investor untuk mengundurkan diri sebagai CEO.
"Aku mencintai Uber lebih dari segalanya di dunia dan dalam momen sulit di kehidupan pribadi, aku menerima perintaan para investor untuk mundur sehingga Uber bisa kembali membangun ketimbang membiarkannya terdistraksi dengan pertikaian lain," ucap Kalanick.
Kendati melepaskan jabatannya sebagai CEO, Kalanick dipastikan tetap berada di jajaran direksi Uber. Ia juga diminta oleh para pemegang saham terbesar Uber untuk mendukung upaya direksi untuk mencari CEO pengganti.
Kalanick sendiri merupakan salah satu pendiri Uber pada 2009 silam. Bersama Kalanick sebagai CEO, Uber berhasil membesar hingga memiliki valuasi US$11 miliar.
Uber dan Travis Kalanick memiliki hubungan yang begitu lekat lekat, selain Garret Camp tentunya. Mereka membangun Uber dengan konsep menghubungkan calon penumpang dengan mobil pribadi yang disewakan.
Mulai tahun 2008, Uber menjadi inspirasi bagi layanan ride sharing dan berhasil mengguncang industri taksi, karena mampu menawarkan tarif yang lebih murah dari taksi konvensional pada umumnya. Di tahun 2015 saja, Uber sudah beroperasi di 300 kota dan 58 negara.
kabar sebelumnya, Kalanick disebut memperoleh desakan dari lima investor besar Uber. Salah satunya adalah dari perusahaan ventura Benchmark yang mendesaknya segera mundur melalui sebuah surat seperti yang dilaporkan oleh New York Times.
Surat itu bertajuk "Moving Uber Forward" berisi tuntutan investor agar terjadi perombakan di kepemimpinan Uber.
Kalanick mendiskusikan tuntutan itu setidaknya dengan seorang anggota direksi dan sejumlah investor. Setelah beberapa jam berlalu, Kalanick pun dikabarkan setuju dengan keinginan para investor untuk mengundurkan diri sebagai CEO.
"Aku mencintai Uber lebih dari segalanya di dunia dan dalam momen sulit di kehidupan pribadi, aku menerima perintaan para investor untuk mundur sehingga Uber bisa kembali membangun ketimbang membiarkannya terdistraksi dengan pertikaian lain," ucap Kalanick.
Kendati melepaskan jabatannya sebagai CEO, Kalanick dipastikan tetap berada di jajaran direksi Uber. Ia juga diminta oleh para pemegang saham terbesar Uber untuk mendukung upaya direksi untuk mencari CEO pengganti.
Kalanick sendiri merupakan salah satu pendiri Uber pada 2009 silam. Bersama Kalanick sebagai CEO, Uber berhasil membesar hingga memiliki valuasi US$11 miliar.
0 komentar: