Demi Keamanan,Wartawan Ini Dipaksa Lepas Jilbab Di Bandara Prancis
Seorang wartawan muslim keturunan Yordania-Palestina, Amani Al-Khatahtbeh, dipaksa melepas jilbabnya di bandara internasional Nice, Prancis dengan alasan keamanan. Saat menolak, paspornya disita bahkan dirinya hampir dideportasi oleh petugas.
"Saya menceritakan ini agar bisa memberi dampak yang berbeda terhadap muslimah lain yang mengalami hal sama. Petugas tidak mau menstempel paspor saya karena saya mengenakan jilbab, dia lalu menyerahkan saya ke polisi dan menahan saya di kantornya," tulis Amani di akun Facebooknya.
"Saya tanya kenapa harus lepas jilbab dan dia terus-terusan bilang bahwa saya ada di Prancis dan di Prancis saya harus memperlihatkan rambut saya. Saya tidak mau dan bila memang harus, saya hanya mau menunjukkannya ke petugas wanita. Lalu dia marah karena saya menanyakan identitasnya. Dia bahkan menyita paspor saya dan mengancam akan mendeportasi saya," tambahnya.
Amani Al-Khatahtbeh pun mengajukan tuntutan hukum dengan bantuan seorang pengacara yang khusus menangani Islamofobia di Prancis. "Saya diperlakukan tidak adil bahkan hingga ke batas maksimal. Ini (mengajukan tuntutan) bukan hanya untuk keadilan, tetapi juga atas nama saudara dan saudari saya di Prancis yang terus mengalami pelecehan seperti ini setiap hari karena agama mereka," ungkapnya.
Diketahui, Amani adalah muslimah yang cukup aktif berkomentar mengenai isu-isu politik, sosial, dan agama di beberapa media barat seperti CNN, BBC bahkan Al Jazeera. Namanya juga pernah masuk di posisi 30 dari 30 orang paling berpengaruh kategori media versi majalah Forbes pada 2016 lalu.
0 komentar: