Ibu China Ini Terpaksa Tinggalkan Putranya Yang Autis Di Gerai KFC
Tidak sanggup membesarkan putranya yang menyandang autisme, seorang ibu di China terpaksa meninggalkan putranya yang berusia enam tahun di sebuah gerai KFC di stasiun kereta api Hangzhou, China. Polisi datang ke tempat itu setelah seorang staf KFC mencurigai anak itu ditinggalkan orangtuanya.
"Saya berusaha berbicara kepadanya tetapi dia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia hanya menyantap makanannya dan berlarian di dalam restoran," kata petugas polisi, Yao Jianguo. Saat itulah, Yao menemukan selembar catatan di kantong baju anak itu. "Catatan itu mengatakan, dia adalah anak autis dan orangtuanya tak lagi mampu menanggung biaya untuk mengurusnya," tambah Yao. "Ibunya berharap ada orang asing yang cukup baik hati mau menampungnya atau mengirim dia ke panti asuhan," lanjut Yao.
Yao kemudian membawa bocah itu ke kantor polisi sebelum mengirim dia ke Institut Kesejahteraan Anak Hangzhou. Sang ibu, hanya disebut dengan nama Ye, terekam kamera CCTV menutupi wajahnya dengan topi saat meninggalkan bocah itu di gerai KFC. Polisi berhasil menemukan Ye dua hari kemudian dan langsung menahannya.
Dilansir dari Daily Mail, perempuan berusia 28 tahun itu mengatakan, dia menjadi orangtua tunggal setelah sang suami meninggalkan dia saat anaknya baru berusia tiga tahun. Selama tiga tahun, Ye sendirian menghidupi diri dan anaknya. Dari pekerjaannya dia hanya mendapatkan gaji 3.000 yuan atau sekitar Rp 6,2 juta. Namun, dia harus membayar pengasuh untuk anaknya dengan biaya 2.000 yuan atau sekitar Rp 4 juta sebulan. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk merawat bocah itu di institusi kesejahteraan anak dan kabarnya beberapa keluarga sudah menawarkan untuk membiayai perawatan si bocah.
0 komentar: