'Immurement' Eksekusi Mati Yang Banyak Dilakukan Di Awal Abad 20
Eksekusi mati banyak dilakukan di awal abad 20, termasuk metode immurement, dimana ada seorang wanita di Mongolia yang disiksa memakai metode ini. Dalam metode ini, terpidana mati dimasukan ke ruangan kecil yang hanya cukup untuk tubuhnya. Wanita itu dibiarkan mati kelaparan dan dehidrasi di bawah terik matahari.
Immurement memang dikenal amat menyiksa. Selain memakai tembok cor dan kotak kayu, ada pula yang memakai peti mati. Bentuk eksekusi ini berbeda dari dikubur hidup-hidup, di mana korban biasanya meninggal sesak napas. Immurement jauh lebih kejam dan mencekam.
Meski metode eksekusi mati ini sudah dihapuskan, tapi sejarah kekejamannya tak bisa begitu saja dilupakan. Sisa-sisa kerangka yang kemungkinan besar adalah korban eksekusi ini, dari waktu ke waktu, ditemukan di balik dinding dan di ruang tersembunyi di beberapa wilayah. Inilah bukti dari kekejaman masa lalu, yang menunjukkan bahwa generasi terdahulu punya cara sedemikian primitif sekaligus menyakitkan untuk menghakimi sesamanya.
0 komentar: