Facebook Twitter RSS
banner

Didukung Netizen Jadi Presiden, Panglim TNI Akhirnya Bersumpah


Panglima TNI Gatot Nurmantyo akhirnya angkat bicara soal adanya dukungan yang belakangan marak atas diriny, untuk menjadi presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Jendral Gatot, dalam kesempatan diskusi di Jakarta Selasa malam (8/11) menyampaikan bahwa ia tidak berniat untuk menjadi presiden. “Saya pernah bersumpah sebagai umat Musli, pada 1982. Disumpah dengan Alquran. Setia pada Pancasila dan UU 1945. Demi Allah saya bersumpah, taat kepada atasan dengan tidak membantau perintah ataupun keputusan. Apabila sekarang saya berkeinginan menjadi presiden, maka saya melanggar sumpah saya,” jelasnya.
Dengan nada rendah, ia juga menyampaikan: “bahwa dirinya sudah berusia 56 tahun. Kata kiayi-kiayi saya, kehidupan di dunia hanya sementara, kehidupan yang kekal ada di sana (akhirat).”




“Saya lebih baik menjadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga kebinekatunggalikaan daripada saya jadi presiden. Ini pernyataan saya,” tegasnya.

Sebelumnya, di lini masa, terutama di twitter, banyak para netizen berkicau tentang sosok Jenderal Gatot yang dianggap pantas menjadi presiden.
Pemilik akun @Bg_MarOne berkicau: “Rakyat lagi kehilangan figur seorang Pemimpin. Krn itu tak usah heran jika beredar dukungan pd Panglima TNI @GeneralGatot utk jadi Presiden“
Sementara @langlangbuana04, agar sedikit polos dan berterus terang berkicau: “sejak dengar nama@GeneralGatot muncul dan dilihat scara kewibawaan dan sikap bliau saya rasa co”k tuk jadi presidien.”
Jauh sebelum ini, lembaga survey Segitiga Institute merilis hasil ‎survei yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia tentang sosok capres yang berpeluang di Pilpres 2019-2024.
Survei yang dilakukan sejak 4 hingga 15 Januari ini menghendaki presiden berlatar militer.
“Sebanyak ‎40,5 persen responden menghendaki Presiden RI periode 2019-2024 kembali dipegang latarbelakang militer. Dimana 21,4 persen responden tidak mempersoalkan presiden dari kalangan sipil maupun militer. Sedangkan 10,8 persen menjawab tidak tahu,” kata Direktur Eksekutif Segitiga Institute, Muhammad Sukron kala itu.

Sigitiga Institut menyebutkan beberapa nama mantan Panglima TNI untuk dipilih responden dengan pertanyaan siapa sosok yang pantas menjadi presiden periode 2019-2024 dari kalangan militer, seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, mantan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, serta mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto.
‎”Tingkat elektabilitas Gatot Nurmantyo mencapai 35,9 persen disusul Djoko Suyanto 27,4 persen, Moeldoko 22,6 persen dan Agus Suhartono 14,1 persen.”
(ril/pojoksatu)

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts