Facebook Twitter RSS
banner

Syafii Maarif: Jangan Demo Lagi, Biayanya Tinggi

Mantan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif memahami kebebasan menyampaikan pendapat merupakan hak semua warga negara dan merupakan bagian dari demokrasi. Namun ia mengimbau agar demo besar-besaran terkait kontroversi pernyataan Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang surat Al-Maidah ayat 51 yang berujung pada pelaporan dugaan kasus penistaan agama, tidak lagi dilakukan.


"Memang itu bagian dari demokrasi. Namun sebaiknya jangan demo lagi karena biayanya tinggi," kata Syafii, ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (9/11/2016).

Syafii tidak mau asal ikut-ikutan dalam bersikap. Dia memiliki alasan yang jelas mengapa Ahok dinilainya tidak bersalah. "Karena itu saya tidak mau jadi 'Pak Turut' yang artinya ikut apa kata orang. (Kalau hanya jadi Pak Turut) Sia-sia saja hidup ini," kata pria kelahiran Minangkabau 81 tahun lalu ini.

Syafii juga mengkritik Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa terkait kontroversi pernyataan Ahok. Semestinya sebagai lembaga yang kredibel, MUI harus mempertimbangkan fatwa-fatwa demi menjaga keutuhan bangsa. Meski demikian, dia meminta perbedaan pendapat dirinya dengan MUI jangan terlalu dipermasalahkan.

"Ya nggak apa-apa (perbedaan pendapat) kan ada kutub utara dan kutub selatan, biasa itu. Kita saling melengkapi," ucap Syafii. detik.com

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts