Incar Juara Nasional, 2 Brand Bertarung Sengit Di ETCC 2000 Pro
Modcom, Sentul - ISSOM 2018 round 5 menghadirkan pertarungan yang luar biasa di kelas ETCC 2000 Pro. 2 pemuda berbakat, Aldio Oekon dan Romi Tahrizi menjadi pusat perhatian karena memiliki selisih point yang sangat dekat.
Aldio dari tim Alta Racing Pertamax berhasil keluar sebagai juara pertama bersama BMW E36-nya, sementara rival terdekatnya, Romi yang mengusung bendera BJB Pertamax Turbo GRT, harus puas di posisi ke-5 karena Peugeot 306-nya mengalami masalah.
"Alhamdulillah hari ini berjalan dengan sangat baik, mobil gak ada kendala sama sekali, dan kebetulan bisa langsung kunci posisi pertama saat start," ungkap Dio. Sejak start, performa BMW milik Dio menunjukan hasil yang maksimal, meskipun dibayang-bayangi oleh pembalap lain yang berbeda kelas, Dio berhasil menjauh dari kerumunan, dan finish di posisi pertama tanpa melakukan kesalahan.
Sementara itu, nasib yang kurang baik dialami oleh rival terberat Dio, Romi Tahrizi. "Seri ini benar-benar kurang perform, rem belakang blong, suspensi gak maksimal, jadi saya gak bisa terlalu dekat sama pembalap lain. Ketimbang maksain diri untuk ngejar rombongan depan, saya lebih pilih untuk jaga pace dan amanin point berharga.
ISSOM 2018 tersisa 2 seri lagi, di mana race bulan depan akan diadakan di BSD. Kedua pembalap ini masih harus berjuang keras, karena point keduanya tidak terlalu jauh. Saat ini Aldio memegang klasemen sementara, namun ia harus tetap finish di posisi pertama jika ingin mengunci gelar Juara Nasional ETCC 2000 Pro. Sementara Romi harus bekerja lebih keras, karena ia harus finish pertama di 2 seri berikutnya.
Meski begitu, kedua pembalap optimis bisa membawakan hasil yang terbaik di seri 6 nanti. Sirkuit BSD memiliki karakter yang sangat berbeda dengan Sentul, jadi semua pembalap memiliki peluang untuk menjadi juara disana.
Aldio dari tim Alta Racing Pertamax berhasil keluar sebagai juara pertama bersama BMW E36-nya, sementara rival terdekatnya, Romi yang mengusung bendera BJB Pertamax Turbo GRT, harus puas di posisi ke-5 karena Peugeot 306-nya mengalami masalah.
"Alhamdulillah hari ini berjalan dengan sangat baik, mobil gak ada kendala sama sekali, dan kebetulan bisa langsung kunci posisi pertama saat start," ungkap Dio. Sejak start, performa BMW milik Dio menunjukan hasil yang maksimal, meskipun dibayang-bayangi oleh pembalap lain yang berbeda kelas, Dio berhasil menjauh dari kerumunan, dan finish di posisi pertama tanpa melakukan kesalahan.
Sementara itu, nasib yang kurang baik dialami oleh rival terberat Dio, Romi Tahrizi. "Seri ini benar-benar kurang perform, rem belakang blong, suspensi gak maksimal, jadi saya gak bisa terlalu dekat sama pembalap lain. Ketimbang maksain diri untuk ngejar rombongan depan, saya lebih pilih untuk jaga pace dan amanin point berharga.
ISSOM 2018 tersisa 2 seri lagi, di mana race bulan depan akan diadakan di BSD. Kedua pembalap ini masih harus berjuang keras, karena point keduanya tidak terlalu jauh. Saat ini Aldio memegang klasemen sementara, namun ia harus tetap finish di posisi pertama jika ingin mengunci gelar Juara Nasional ETCC 2000 Pro. Sementara Romi harus bekerja lebih keras, karena ia harus finish pertama di 2 seri berikutnya.
Meski begitu, kedua pembalap optimis bisa membawakan hasil yang terbaik di seri 6 nanti. Sirkuit BSD memiliki karakter yang sangat berbeda dengan Sentul, jadi semua pembalap memiliki peluang untuk menjadi juara disana.
0 komentar: