Sukses Di Jepang, Nissan Ingin Bawa Note e-Power Ke Pasar Global
Nissan saat ini cukup serius mempertimbangkan kemungkinan untuk menawarkan sistem hybrid extended-range mereka (yang hampir tidak dikenal di luar Jepang) ke pasar luar negeri, membawa sentilan ke pemain mapan dunia, sama seperti pasar dalam negerinya.
Ketika perusahaan meluncurkan opsi powertrain e-Power untuk Note hatchback pada bulan November tahun lalu di Jepang, tidak ada yang memperkirakan kalau mobil ini mampu meraih penjualan yang sangat baik.
Penambahan opsi hybrid mendorong Note ke puncak grafik penjualan Jepang pada bulan Januari, mengalahkan Toyota Prius, yang dianggap sebagai standar hybrid Jepang.
"Ini adalah teknologi yang jelas bisa diterima diluar Jepang, di semua pasar utama," kata Daniele Schillaci, wakil presiden eksekutif Nissan yang bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan global kepada AutoNews. "Kami berpikir untuk bergerak maju lebih cepat pada sisi elektrifikasi, tidak hanya pada EV murni, tapi juga teknologi e-Power ini."
Sistem Nissan bekerja dengan cara yang sama seperti Chevrolet Volt. Mesin bensin 3 silinder 1.2 liter bertindak sebagai generator listrik yang mengisi baterai lithium-ion, yang nantinya akan memberi tenaga kepada motor listrik.
Tidak seperti Volt, sistem e-Power Nissan tidak bisa diisi dengan stop kontak. Sistem e-Power Nissan membuat mesin bensin bekerja terus menerus di titik maksimumnya, bukan revving naik turun. Nissan Note e-Power mencatat konsumsi bahan bakar 1 liter/32.7 Km. (carscoops 16/5/2017)
Ketika perusahaan meluncurkan opsi powertrain e-Power untuk Note hatchback pada bulan November tahun lalu di Jepang, tidak ada yang memperkirakan kalau mobil ini mampu meraih penjualan yang sangat baik.
Penambahan opsi hybrid mendorong Note ke puncak grafik penjualan Jepang pada bulan Januari, mengalahkan Toyota Prius, yang dianggap sebagai standar hybrid Jepang.
"Ini adalah teknologi yang jelas bisa diterima diluar Jepang, di semua pasar utama," kata Daniele Schillaci, wakil presiden eksekutif Nissan yang bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan global kepada AutoNews. "Kami berpikir untuk bergerak maju lebih cepat pada sisi elektrifikasi, tidak hanya pada EV murni, tapi juga teknologi e-Power ini."
Sistem Nissan bekerja dengan cara yang sama seperti Chevrolet Volt. Mesin bensin 3 silinder 1.2 liter bertindak sebagai generator listrik yang mengisi baterai lithium-ion, yang nantinya akan memberi tenaga kepada motor listrik.
Tidak seperti Volt, sistem e-Power Nissan tidak bisa diisi dengan stop kontak. Sistem e-Power Nissan membuat mesin bensin bekerja terus menerus di titik maksimumnya, bukan revving naik turun. Nissan Note e-Power mencatat konsumsi bahan bakar 1 liter/32.7 Km. (carscoops 16/5/2017)
0 komentar: