Video: Disekap 2 Tahun, Orang Utan Ini Akhirnya Dibebaskan
Seekor orang utan bernama Kotap di daerah Kalimantan Barat disekap oleh seorang pria bernama Baco selama 2 tahun. Baco mengatakan diberi orang utan oleh beberapa orang yang dia temui di desa Ketapang. Khawatir bahwa Kotap akan mengganggu tetangga, Baco membangun kandang kecil untuk Kotap di depan rumahnya.
Baco memberi makan Kotap pada makanan manusia termasuk roti dan nasi. Meski begitu, Baco mengklaim bahwa makanan favorit orang utan itu adalah mie instan yang tidak dimasak dan sebotol minuman manis.
Kini Kotap telah diselamatkan dan masuk dalam penangkaran oleh tim dari International Animal Rescue (IAR) dan pejabat dari departemen kehutanan (BKSDA) Kalimantan Barat. Pejabat dari BKSDA sebelumnya pernah mengunjungi Baco di rumahnya di Rabak, sebuah desa di Kalimantan Barat, namun tidak dapat membujuknya untuk menyerahkan Kotap.
Tapi setelah mereka menjelaskan nasib orangutan di Kalimantan dan dia harus bertindak demi kepentingan terbaik hewan tersebut, plus sesuai dengan hukum, Baco melepaskan Kotap.
Ketika pintu kandang dibuka, dokter hewan IAR Uwi mengulurkan tangannya ke Kotap. Mula-mula dia ketakutan dan berlari ke bagian belakang kandang. Setelah bertahun-tahun dalam kegelapan, Kotap dengan jelas melihat pemandangan dan suara dunia luar dengan ekspresi yang bisa membuatmu berkaca-kaca.
"Kotap sangat tertekan oleh semua orang asing yang berkumpul untuk menemuinya saat dia dibawa keluar dari kandang. Ia menjadi gugup dan agresif. Jadi ketika perjalanan panjang kembali ke pusat, kami menjauhkan orang dari Kotap sehingga ia tetap dalam keadaan setenang mungkin," ujar Uwi. (wk/kr)
Read more: http://ift.tt/2pNuEPy
Baco memberi makan Kotap pada makanan manusia termasuk roti dan nasi. Meski begitu, Baco mengklaim bahwa makanan favorit orang utan itu adalah mie instan yang tidak dimasak dan sebotol minuman manis.
Kini Kotap telah diselamatkan dan masuk dalam penangkaran oleh tim dari International Animal Rescue (IAR) dan pejabat dari departemen kehutanan (BKSDA) Kalimantan Barat. Pejabat dari BKSDA sebelumnya pernah mengunjungi Baco di rumahnya di Rabak, sebuah desa di Kalimantan Barat, namun tidak dapat membujuknya untuk menyerahkan Kotap.
Tapi setelah mereka menjelaskan nasib orangutan di Kalimantan dan dia harus bertindak demi kepentingan terbaik hewan tersebut, plus sesuai dengan hukum, Baco melepaskan Kotap.
Ketika pintu kandang dibuka, dokter hewan IAR Uwi mengulurkan tangannya ke Kotap. Mula-mula dia ketakutan dan berlari ke bagian belakang kandang. Setelah bertahun-tahun dalam kegelapan, Kotap dengan jelas melihat pemandangan dan suara dunia luar dengan ekspresi yang bisa membuatmu berkaca-kaca.
"Kotap sangat tertekan oleh semua orang asing yang berkumpul untuk menemuinya saat dia dibawa keluar dari kandang. Ia menjadi gugup dan agresif. Jadi ketika perjalanan panjang kembali ke pusat, kami menjauhkan orang dari Kotap sehingga ia tetap dalam keadaan setenang mungkin," ujar Uwi. (wk/kr)
Read more: http://ift.tt/2pNuEPy
















0 komentar: