Para Perempuan Meksiko Unjuk Rasa Atas Kematian Gadis Yang Dibunuh

Seorang gadis 25 tahun di Meksiko bernama Ingrid Escamilla Varga dibunuh dan dimutilasi secara sadis oleh kekasihnya yang bernama Erik Francisco Robledo. Dilansir dari Daily Mail, Escamilla dibunuh dan dimutilasi oleh pria 46 tahun itu menyusul pertengkaran di antara keduanya.
Warga memutuskan melapor ke Sekretariat Keselamatan Publik (SSC) setelah melihat Robledo keluar dalam keadaan berlumuran darah. Awalnya, Escamilla sempat mengambil pisau dan menikamnya ke Robledo hingga tiga kali, sebelum pisau tersebut dipakai untuk membunuh perempuan itu. Dia menuturkan memutilasi jenazah Escamilla karena dia tak ingin siapa pun mengetahuinya.

Jenazah Escamilla yang dipublikasikan media Negeri "Sombrero" tak pelak memunculkan kemarahan para perempuan untuk melakukan unjuk rasa. Salah satunya adalah Lilia Florencio Guerrero, yang putrinya dibunuh pada 2017. Dia menuntut Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk bertindak tegas. "Ini bukan hanya Ingrid. Ada ribun femicide (pembunuhan terhadap perempuan) yang terjadi di luar sana," kecam Guerrero.
Di tengah guyuran hujan deras, para pengunjuk rasa juga melakukan demonstrasi di La Prensa, yang mempublikasikan jenazah Escamilla di laman depan. Lopez Obrador menekankan, dia tidak akan menutupi mata dengan insiden ini, dan akan memastikan keselamatan perempuan.
Dikutip El Pais, Persatuan Jurnalis Meksiko menuturkan publikasi foto tersebut menunjukkan kurangnya rasa hormat bagi korban maupun masyarakat. "Pesan yang ingin mereka sampaikan bahwa mereka adalah pengusaha. Isi dalam konten semata hanyalah komoditas belaka," jelas organisasi wartawan tersebut. Adapun kepolisian menjelaskan mereka tengah menginvestigasi jika ada anggotanya yang sengaja membocorkan foto itu setelah mengambilnya dari ponsel.

















0 komentar: