Kena Covid-19 Di Penjara, Wanita Penampilan Zombie Ini Tidak Bebas
Dipenjara karena kasus penistaan terhadap ajaran agama dan penghasutan kaum muda untuk korupsi, seorang wanita asal Iran bernama Fatemah Khishvand yang berpenampilan mirip zombie diketahui positif terinfeksi Covid-19 ditolak pengajuan pembebasannya oleh Hakim. Dilansir dari The Sun, pada Juli, Iran membebaskan sekitar 85.000 tahanan sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona di negara itu.
Pengacara Tabar yang berpendapat bahwa kliennya juga harus dibebaskan, kemudian mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan, tapi ditolak oleh hakim. Tabar yang telah terinfeksi virus corona di penjara, diperkirakan telah mendapatkan perawatan dengan menggunakan ventilator. "Kami tidak dapat menerima keputusan itu, bahwa wanita muda ini sekarang telah terinfeksi virus corona dalam keadaan ini, sementara perintah penahanannya telah diperpanjang selama ini di penjara," kata pengacara hak asasi manusia Payam Derafshan.
Derafshan menambahkan bahwa pihak berwenang bahkan telah mencoba untuk menyangkal bahwa Tabar telah terinfeksi virus corona. "Tidak masuk akal untuk menyangkal ini. Direktur penjara harus mengakui infeksi virus corona (yang menyerang Tabar) dan mengakui bahwa dia telah dirawat di rumah sakit," Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa semua tahanan yang ditahan dengan tuduhan tanpa kekerasan juga harus dibebaskan dari penjara sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona, tak terkecuali Tabar.
Pengacara Tabar yang berpendapat bahwa kliennya juga harus dibebaskan, kemudian mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan, tapi ditolak oleh hakim. Tabar yang telah terinfeksi virus corona di penjara, diperkirakan telah mendapatkan perawatan dengan menggunakan ventilator. "Kami tidak dapat menerima keputusan itu, bahwa wanita muda ini sekarang telah terinfeksi virus corona dalam keadaan ini, sementara perintah penahanannya telah diperpanjang selama ini di penjara," kata pengacara hak asasi manusia Payam Derafshan.
Derafshan menambahkan bahwa pihak berwenang bahkan telah mencoba untuk menyangkal bahwa Tabar telah terinfeksi virus corona. "Tidak masuk akal untuk menyangkal ini. Direktur penjara harus mengakui infeksi virus corona (yang menyerang Tabar) dan mengakui bahwa dia telah dirawat di rumah sakit," Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa semua tahanan yang ditahan dengan tuduhan tanpa kekerasan juga harus dibebaskan dari penjara sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona, tak terkecuali Tabar.
















0 komentar: