Jokowi : Isu Pergantian Pucuk Pimpinan TNI Tidak Benar
Presiden Joko Widodo tidak akan mengganti Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo dalam waktu dekat. Jokowi berkata, ia dan Gatot akan masih terus bekerja sama.
Di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/10), Jokowi secara khusus mengajak Gatot menemui pewarta.
"Saya tadi mengajak panglima untuk menyampaikan dan menegaskan, tidak ada penggantian Panglima TNI. Tidak ada," ucapnya.
Jokowi menuturkan, ia bertemu dengan Gatot hampir setiap hari. Kemarin, kata Jokowi, mereka menyantap makan siang bersama lebih dari satu jam.
"Beliau telah bekerja pagi, siang, dan malam dengan baik," ujarnya memuji Gatot.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Gatot menyebut isu pergantian pucuk pimpinan TNI tidak benar. Ia mengaku enggan menganggapi isu yang tak jelas asal-usulnya.
Gatot menyebut terdapat kelompok tertentu yang mencoba mengambil keuntungan dari isu tersebut. "Informasi tidak benar pasti ada tujuan. Anda analisa sendiri tujuannya apa," tuturnya.
Gatot pun mengungkap hubungannya dengan Jokowi. "Saya malam bersama Presiden di sini. Paginya sama Presiden. Kemarin di Mabes TNI AD saya juga sama Presiden," kata dia.
Terkait isu tidak benar tentang pergantian Panglima TNI, Jokowi akan segera memerintahkan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian untuk mengambil langkah hukum.
"Ini tidak benar. Ini namanya ingin memanaskan suasana," ucap Jokowi.
Gatot diangkat dan dilantik Jokowi pada 8 Juli 2015. Ia adalah Panglima TNI pertama yang dipilih Jokowi. Sebelum Gatot, TNI dipimpin Jenderal Moeldoko.
Saat ini, Gatot berusia 56 tahun. Merujuk UU 34/2004, Gatot baru akan memasuki usia pensiun pada umur 58 tahun, sekitar Maret 2018.
0 komentar: