Kapolda: Pelaku Pulomas Bukan Pembunuh Bayaran
Kepala Polda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan menyatakan pelaku pembunuhan enam orang di perumahan mewah di Pulomas, Jakarta Timur, bukan pembunuh bayaran. Dia menyebut pembunuhan dilakukan pelaku karena ingin merampok rumah tersebut.
"Ini bukan pembunuh bayaran. Ini perampokan tapi disertai dengan pembunuhan," kata Iriawan saat memberikan keterangan di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Rabu (28/12).
Iriawan meminta publik tidak berasumsi bahwa peristiwa ini terjadi karena ada motif pembunuhan secara terencana. Dia yakin kejadian ini didasari motif perampokan.
"Jangan mengasumsikan dulu, apakah ada yang menyuruh membunuh (korban). Ini jelas perampokan disertai pembunuhan. Jelas itu," kata Iriawan.
Dia menjelaskan, motif itu disimpulkan berdasarkan keterangan saksi. Salah satunya dari pembantu rumah tangga yang menyatakan, pelaku bernama Ramlan Butarbutar meminta diarahkan ke pemilik rumah, Dodi Triono. Namun orang yang dituju tak ada.
Ketika itu, Dodi tidak ada di tempat kejadian. Setelah para pelaku selesai melakukan aksinya, Dodi kemudian tiba di rumah tersebut. "Sekalian (Dodi) dimasukkan, disekap di dalam kamar tersebut dengan ditodong senjata api," katanya.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, seluruh korban disekap di dalam kamar mandi. Kunci ruangan tersebut kemudian dibuang oleh pelaku. Gagang pintu juga dirusak.
"Para korban tidak bisa keluar, bahkan satpam dan anggota Polsek Pulogadung kesulitan membongkarnya, perlu waktu untuk mendobrak pintu WC tersebut," jelas Iriawan.
Dia mengatakan, dua pelaku diketahui membawa senjata api saat melakukan aksinya. Sementara seorang lainnya membawa golok. "Namun dia juga membawa senpi di pinggangnya," kata Iriawan.
0 komentar: