Cuitan 'Babu' Fahri Hamzah Dilaporkan Ke MKD

Direktur Migrant Care Anis Hidayah mengadukan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ke Mahkamah Kehormatan Dewan, Jumat (27/1). Fahri dilaporkan karena dianggap telah melecehkan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri melalui cuitan di Twitter miliknya.

Anis menyebut cuitan Fahri tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang tidak relevan dengan konsepsi perburuhan dan dianggap telah melecehkan profesi tenaga kerja.

"Laporan sudah kami serahkan ke MKD dan diterima oleh perwakilan staf di sana," ujar Anis memberikan konfirmasi.

Fahri dalam cuitannya menyebut TKI pekerja rumah tangga dengan istilah 'babu' yang mengemis di luar negeri. Pernyataan itu kontan menuai reaksi protes dari banyak masyarakat. Cuitan itu belakangan sudah dia hapus dari lini masa Twitter miliknya.

Menurut Anis, istilah 'babu' yang digunakan oleh Fahri cenderung menganggap rendah manusia. Istilah itu dianggap sudah tidak relevan dan tidak digunakan lagi dalam konsep perburuhan modern.

"Istilah 'mengemis' yang digunakan Fahri Hamzah telah menghina dan melecehkan profesi PRT Migran yang selama ini telah benyak menyumbang devisa," kata Anis.

Melalui aduannya, Anis meminta MKD memberikan pertimbangan pergantian Fahri dari jabatan pimpinan DPR. MKD juga diminta menegur Fahri agar lebih menjaga etika dalam berujar baik yang terucap maupun yang tertulis.

MKD juga diminta mengeluarkan rekomendasi penggantian Fahri dari jabatan Ketua Tim Pengawas TKI DPR RI. Poin itu menjadi sangat penting, kata Anis, lantaran profesi buruh dan tenga kerja saat ini justru dilecehkan dan direndahkan oleh Fahri yang menjabat Ketua Timwas TKI DPR.

Pernyataan Fahri di Twitter telah menyulut beragam respons dari banyak pihak. Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri membalas pernyataan Fahri dengan sindiran yang menohok.

"Saya anak babu. Ibu Saya bekerja menjadi TKI secara terhormat. Tidak mengemis, tidak sakiti orang, tidak curi uang rakyat. Saya bangga pada Ibu. #MaafkanFahriBu," ujar Hanif.