Facebook Twitter RSS
banner

Donal Trump Tuding Indonesia Curang

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi berencana menerbitkan perintah eksekutif untuk mengurangi defisit perdagangan. Secara gegabah, Trump menyebut negara penyebab defisit perdagangan AS bertindak 'curang'.

Nama Indonesia ternyata masuk dalam 16 negara yang disebut Trump 'curang', hingga menyebabkan defisit besar bagi AS. Selain Indonesia, masih ada China, Kanada, Prancis, Jerman, India, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand dan Vietnam.



Saat ini, angka perdagangan Amerika Serikat (AS) mencapai minus US$50 miliar atau setara dengan Rp666,8 triliun, dan menyebutnya sebagai peringatan terhadap mitra dagang seperti China.

Menprin Abaikan Tudingan Tersebut

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meyakini sentimen negatif dari masuknya Indonesia dalam daftar negara-negara yang berbuat curang dan kerap membuat neraca dagang Amerika Serikat (AS) mengalami defisit, tak akan mengganggu masuknya investasi asing.

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai selama ini Indonesia telah menjalankan kesepakatan perdagangan sesuai dengan apa yang disetujui antar kedua negara. Selain itu, suntikan investasi dari AS sendiri masih terus mengalir ke dalam negeri.

"Selama ini perdagangan positif dengan AS, kita melakukan perdagangan yang sesuai. Jadi, kalau perdagangannya sesuai tidak masalah. AS juga kan ada investasi di Indonesia," ujar Airlangga, kemarin.

Merujuk data perdagangan antara Indonesia dengan AS dari Badan Pusat Statistik (BPS), AS masih menempati posisi kedua sebagai negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia, setelah China.

Nilai perdagangan ekspor untuk produk non-migas ke Negeri Paman Sam tercatat menembus US$2,78 miliar pada Februari 2017. Bahkan, kinerja ekspor ke AS meningkat dua kali lipat secara bulanan (month to month/mtm) dari bulan sebelumnya. Pasalnya, pada Januari 2017, nilai ekspor non-migas ke AS hanya sebesar US$1,43 miliar.

Kinerja ekspor non-migas AS hanya kalah dari China di mana pada Januari 2017 sebesar US$1,55 miliar dan pada Februari 2017 tumbuh hingga US$2,91 miliar. Sedangkan di tempat ketiga, India dengan US$2,34 miliar pada Februari dan sebesar US$1,32 miliar pada Januari lalu.

Laporkan Ke WTO

Mantan Menteri Perdagangan era Kabinet Indonesia Bersatu itu mengatakan, Indonesia bisa saja menyeret AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) untuk membuktikan kecurangan yang dituduhkan oleh Trump kepada Indonesia.

Nantinya dalam proses pembuktian di WTO, AS diperkenankan melakukan trade remedy atau investigasi terhadap negara-negara yang selama ini dianggap curang dengan cara menjual barang dengan harga yang lebih murah di negara tujuan (dumping).

"Kalau kita merasa AS semena-mena mengenakan dumping tarif, kita bisa bawa ke WTO. Dan itu lah pentingnya WTO dalam menjaga sistem perdagangan," ujar Mari di sela acara ICC Banking Commission, Rabu (5/4).

Namun ia khawatir, Trump justru akan mengabaikan keberadaan peraturan WTO dalam menjalankan kebijakan eksekutifnya. Trump yang selama ini kerap membuat kebijakan eksekutif yang kontroversial, dikhawatirkan akan mengeluarkan kebijakan tarif yang membuat rugi para mitra dagangnya.

"Banyak orang yang merasa apakah benar AS bisa melakukan hal itu. Namun demikian tetap terjadi ketidakpastian dalam iklim perdagangan yang telah dan akan mengganggu arus perdagangan saat ini," ungkapnya.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts