Ini Alasan Lewis Hamilton Layak Dibayar Mahal Sebagai Pembalap F1

Lewis Hamilton memang berhasil mengangkat derajat pembalap F1 menjadi salah satu profesi dengan penghasilan yang sangat menggiurkan, terbukti dari kontrak senilai $150 juta yang diperolehnya dari Mercedes. Tapi nilai kontrak sebesar itu memang seimbang dengan resiko pekerjaannya yang sangat tinggi.

Seiring dengan perubahan aturan Formula 1 setiap tahunnya, Hamilton harus terus memulai setiap musim barunya dengan latihan yang sangat intensif untuk menyesuaikan dengan mobil F1 dari Mercedes yang juga terus menerus dimodifikasi. Seperti yang bisa dilihat pada video di bawah ini, tantangan yang harus dihadapi oleh Lewis Hamilton memang sangat berat untuk tahun ini.

Aturan terbaru dari F1 mengijinkan setiap tim balap untuk menggunakan ban yang lebih besar dan sayap yang lebih besar juga, efeknya jumlah grip yang dibawa oleh setiap mobil balap ketika menikung juga meningkat tajam. Video di bawah ini memperlihatkan dengan jelas perbandingan G-Force dari mobil balap F1 Hamilton tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.





Dari G-Force meter yang ada di bagian kiri, kita bisa menyaksikan Hamilton harus menarik 6.5G ketika melintasi tikungan ke 11, naik sebanyak 1.2G dari tahun lalu. Sekedar info saja, pesawat jet militer mampu menarik 9G dalam maneuver kecepatan tinggi, itu juga merupakan batas maksimal yang bisa dihandle manusia sebelum mengalami kondisi blackout.

Memang angka itu jauh lebih besar 2.5G dibandingkan rekor tertinggi Hamilton, tapi ingat Hamilton melakukannya di mobil F1 yang melintas di tanah, bukan jet tempur yang melintasi Mach 2. Hal ini juga jadi bukti nyata kalo kualitas pembalap juga harus sangat tinggi, selevel dengan kualitas mobil balapnya kalo mau bersaing di level F1.