Lamborghini Lebih Memilih Teknologi PHEV Daripada Supercar Elektrik
Volkswagen sedang berubah menuju mobil elektrik sepenuhnya setelah terkena kasus skandal emisi sekaligus untuk memperbaiki image perusahaan. Perubahan ini ternyata tidak hanya berlaku pada lineup mobilnya sendiri, tapi berlaku juga pada anak perusahaannya seperti Bentley dan Lamborghini yang diminta untuk menurunkan rata-rata emisi mobilnya.
Sayangnya CarAdvice melaporkan kalo Lamborghini tidak akan berubah secepat seperti yang diperkirakan. Pada bulan Maret lalu, Lamborghini meralat pernyataan sebelumnya yang menyatakan kalo mereka sedang merakit full electric hypercar, malah mengatakan kalo mobil seperti itu tidak ada dalam jadwal mereka.
Sekarang direktur R&D Lambo, Maurizio Reggiani, sekali lagi menurunkan prospek munculnya fully electric Lamborghini. Dia menyatakan kalo lompatan terbesar di teknologi supercar sport car ada pada PHEV, dan full electric vehicle tidak cocok sama sekali untuk jadi super sport car. Hal ini mungkin disebabkan susahnya Lamborghini untuk bisa bersaing di trek lurus dengan Rimac Concept One.
Dia menyatakan untuk bisa menghasilkan super sport vehicle yang hebat, mereka akan focus pada teknologi PHEV sambil mencari cara untuk menurunkan bobot batere dan packagingnya. Teknologi PHEV ini memang jadi masalah bagi Lamborghini karena berat 2 power plant itu jauh lebih besar dibanding 1 mesin dan gearbox atau batere dan electric motor. Rencananya debut PHEV ini dimulai pada Urus SUV mendatang.
Sayangnya CarAdvice melaporkan kalo Lamborghini tidak akan berubah secepat seperti yang diperkirakan. Pada bulan Maret lalu, Lamborghini meralat pernyataan sebelumnya yang menyatakan kalo mereka sedang merakit full electric hypercar, malah mengatakan kalo mobil seperti itu tidak ada dalam jadwal mereka.
Sekarang direktur R&D Lambo, Maurizio Reggiani, sekali lagi menurunkan prospek munculnya fully electric Lamborghini. Dia menyatakan kalo lompatan terbesar di teknologi supercar sport car ada pada PHEV, dan full electric vehicle tidak cocok sama sekali untuk jadi super sport car. Hal ini mungkin disebabkan susahnya Lamborghini untuk bisa bersaing di trek lurus dengan Rimac Concept One.
Dia menyatakan untuk bisa menghasilkan super sport vehicle yang hebat, mereka akan focus pada teknologi PHEV sambil mencari cara untuk menurunkan bobot batere dan packagingnya. Teknologi PHEV ini memang jadi masalah bagi Lamborghini karena berat 2 power plant itu jauh lebih besar dibanding 1 mesin dan gearbox atau batere dan electric motor. Rencananya debut PHEV ini dimulai pada Urus SUV mendatang.
0 komentar: