Facebook Twitter RSS
banner

Video: Iklan Ganesha Makan Daging Tuai Kontroversial Warga Hindu

Sebuah iklan yang menggambarkan dewa Hindu, Ganesha tengah menyantap daging bersama dengan tokoh agama dan kepercayaan, termasuk Yesus, Buddha, Nabi Musa dan lain-lain mengundang kemarahan warga keturunan India di Australia.

Iklan itu dianggap menghina, lantaran Ganesha dikenal sebagai sosok vegetarian. Pada satu momen dalam iklan itu, Buddha bertanya, "haruskah kita membahas gajah di ruangan ini?" Ganesha, yang digambarkan sebagai pria berkepala gajah dengan beberapa lengan langsung membalas, "tidak lucu 2.500 tahun yang lalu, juga tidak lucu sekarang."

Jurubicara dari Indian Society of Western Australia Nitin Vashisht menyebut iklan tersebut sama sekali tidak sensitif.

"Saya kira mereka tidak menyadari betapa berharganya Dewa Ganesha dalam komunitas Hindu dan oleh sebagian besar masyarakat India. Dia itu vegetarian yang tidak minum minuman keras. Dia merupakan Dewa bagi kami dan sebagian besar masyarakat India," katanya.

"Dia digambarkan menyantap domba, dan mencari strategi pemasaran baru untuk dirinya sendiri. Hal itu sangat tidak sensitif bagi masyarakat kami," tambah Vashisht. Dia menambahkan Ganesha adalah salah satu dewa Hinduisme yang paling penting. Vashisht juga mengatakan Australia adalah masyarakat multikultural dan MLA perlu memahami betapa sensitifnya isu tersebut bagi ratusan ribu umat Hindu dalam masyarakat, yang sebagian besar merupakan vegetarian.

Asosiasi tersebut meminta Meat and Livestock Australia (MLA) sebagai pengiklan untuk meminta maaf kepada masyarakat India, dan menarik tayangan iklan tersebut. Manajer pemasaran MLA Andrew Howie menjelaskan melalui sebuah pernyataan bahwa kampanye iklan daging domba bertujuan mempromosikan persatuan dan inklusivitas.


SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts